PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Agung (DPA) Lembaga Adat Melayu Riau, Tan Seri Syahril Abubakar mendukung langkah cepat dari Walikota Dumai bersama Forkopimda yang menginventarisir kerugian warga sekitar pasca ledakan di Kilang Minyak Pertamina Dumai, Sabtu (1/4/2023) malam.
"Terkait dengan ledakan di Kilang Minyak Dumai, kami mendukung penuh upaya yang dilakukan Pemko Dumai, bersama forkompimda dan pihak Pertamina," kata Syahril kepada CAKAPLAH.com Ahad (2/4/2023) malam.
Syahril berharap penanganan korban akibat ledakan ini cepat dilakukan baik penanganan terhadap korban yang luka-luka maupun fasilitas rumah warga, sekolah, rumah ibadah yang rusak.
Lebih jauh, Syahril mengingatkan bahwa kilang Pertamina di Dumai tersebut sudah cukup lama beroperasi. Ia mengingat bahwa saat diresmikan pada tahun 1971 dirinya hadir pada acara penyambutan Presiden Soeharto sebagai anak SD yang menyambut presiden dengan memegang Bendera Merah Putih kala itu.
Untuk diketahui, Kilang Pertamina tersebut mulai dibangun pada tahun 1969 oleh kontraktor asal Jepang, Ishikawajima Harima Industries Co. Peresmian pengoperasian kompleks kilang seluas 360 hektare ini dilakukan oleh Presiden Soeharto, 8 September 1971.
Diberitakan sebelumnya, Walikota Dumai, Paisal, mengambil langkah cepat untuk menenangkan warga yang terdampak ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai. Ia telah memerintahkan jajarannya dan masyarakat untuk menghitung segala kerugian, baik moril maupun materil.
"Saya sudah menunjuk perwakilan dari Pemko dan masyarakat. Pagi ini, rumah yang terkena dampak akan diinventarisir terlebih dahulu. Nanti akan dilakukan musyawarah, baru kita ajukan ke PT. KPI RU II," kata Paisal kepada CAKAPLAH.com, Ahad (2/4/2023).
Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kilang Minyak Putri Tujuh, Pertamina RU 2 Dumai, Riau, Sabtu (1/4/2023) malam. Kejadian itu membuat masyarakat sekitar menjadi panik, terutama warga yang tinggal di daerah Tanjung Palas, Jaya Mukti, dan sekitarnya.
Lokasi kilang minyak Refinery Unit II Dumai ini berada di Jalan Raya Kilang Putri Tujuh, Tanjung Palas, Dumai Timur, Kota Dumai, dan merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia.
Kilang minyak ini telah beroperasi sejak tahun 1971 dan memberikan sumbangan nyata bagi perkembangan dan kemajuan Kota Dumai. Selain itu, kilang minyak ini juga menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan bakar minyak (NBBM) untuk kebutuhan nasional maupun internasional.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Dumai |