PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepengurusan Partai Demokrat sampai kini masih digoyang kubu Moeldoko. Beberapa waktu lalu, pengajuan peninjauan kembali (PK) oleh Jenderal (Purn) Moeldoko atas sengketa kepengurusan Partai Demokrat secara resmi tiba di meja Mahkamah Agung (MA).
Dalam PK ini, Moeldoko menggugat Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang saat ini berstatus sebagai ketua umum Partai Demokrat. Diperkirakan, putusan MA bakal keluar dalam waktu tak lebih dari tiga bulan sejak perkara masuk.
Ditambah lagi speak up Denny Indrayana yang menyebut ada upaya menggagalkan Partai Demokrat menjadi kontestasi Pemilu 2024. Upaya penjegalan itu dibuktikan dengan digoyangnya Partai Demokrat oleh Moeldoko.
Ketua DPD Partai Demokrat Riau Agung Nugroho dikonfirmasi mengaku tidak khawatir dengan persoalan itu. Ia juga mengaku tidak khawatir kader-kader yang ada di Demokrat bakal lari ke partai lain. Sebab, masih memungkinkan bagi politisi berpindah partai meski sudah ada pengajuan nama bacaleg ke KPU.
"1.000 persen bukan berkurang kader itu, justru bertambah dia. Jadi dukungan masyarakat dengan digoyangnya, sampai ada PK bahkan menarik simpati masyarakat," kata Agung, Rabu (07/06/2023).
Kata dia, masyarakat tahu, partai Demokrat itu sedang ingin diambil alih oleh orang yang betul-betul belum pernah menjadi kader di partai. Sehingga, masyarakat memberikan perhatian khusus untuk partai demokrat.
"Saya setiap hari terima WhatsApp, terima suport dari seluruh masyarakat, Pekanbaru dan juga kabupaten kota lain di provinsi Riau ini," kata Agung.
Jadi, Ia mengaku tidak khawatir akan kehilangan loyalis di Partai Demokrat. "Jadi, jangan salah, pertama bukan malah lari, bahkan banyak lagi yang bergabung dengan partai Demokrat untuk memperjuangkan partai Demokrat ini," kata dia.***