(CAKAPLAH) - Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) merupakan peringatan yang dilakukan rutin setiap tahunnya pada tanggal 10 Oktober. Peringatan ini diciptakan oleh lembaga kesehatan mental dunia yang bernama “World Federation of Mental Health (WFMH). Moment ini digunakan oleh berbagai negara di dunia untuk dapat memperingati betapa pentingnya memahami dan memiliki kesadaran terhadap isu kesehatan mental.
Hari Kesehatan Mental Dunia yang jatuh tepat pada hari ini, Senin (10/10/2022), ternyata mendapatkan cukup banyak perhatian dari masyarakat Indonesia, ini dibuktikan dengan #WorldMentalHealthDay yang masuk ke jajaran trending twitter Indonesia dengan lebih dari 78.1 ribu tweets dan topik Kesehatan Mental dengan lebih dari 15.3 ribu tweets.
Mengutip dari laman detikhealth.com pada Ahad (9/10/2022), yang mengutip dari WFMH Global, WHO telah mengonfirmasi bahwa pandemi Covid-19 telah menciptakan adanya krisis global bagi kesehatan mental, memicu tekanan jangka pendek dan jangka panjang, serta merusak kesehatan mental jutaan orang.
Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia
Dari laman resmi World Federation for Mental Health, pada tahun ini tema yang ditetapkan untuk memperingati Hari Kesehatan Mental adalah “Make Mental Health & Well-Being for All a Global Priority” atau “Jadikan Kesehatan Mental untuk Semua Sebagai Prioritas Global”.
Tema ini memiliki makna bahwa kesejahteraan orang dengan gangguan mental yang kurang beruntung, tidak hanya ditanggung oleh pemerintah, tetapi juga masyarakat umum. Karena itulah, setiap orang dituntut untuk dapat peduli dan menaruh perhatian lebih terhadap isu kesehatan mental.
Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada dasarnya memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental di seluruh dunia. Tidak hanya itu, gerakan ini juga bertujuan untuk dapat mensosialikasi dan memobilisasi usaha-usaha untuk memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.
Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia
Mengutip dari laman detikhealth.com pada Ahad (9/10/2022) yang mengutip dari National Today, sejak munculnya isu kesehatan mental di berbagai Negara, WFMH merasa perlu adanya tindakan dalam skala global untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Karena itulah pada tahun 1992, Hari Kesehatan Mental Sedunia dibentuk melalui niat baik WFMH yang dipimpin oleh Richard Hunter, wakil sekretaris jenderal yang menjabat pada saat itu.
Tujuan utamanya yaitu untuk melakukan sosialisasi mengenai kesehatan mental dan mendidik masyarakat untuk lebih memahami isu-isu kesehatan mental secara keseluruhan. Kegiatan kampanye ini dimulai dari siaran televisi yang menayangkan pesan-pesan secara virtual yang bersifat kemanusiaan untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental manusia.
Kegiatan ini akhirnya membuahkan hasil seperti yang diharapkan sebelumnya. Sebanyak 27 negara mengirimkan laporan umpan balik seusai penayangan tersebut, serta dibantu dengan kampanye nasional di Australia dan Inggris. Untuk melanjutkan momentum ini, anggota dewan WFMH di seluruh dunia mengatur rangkaian program acara lain karena popularitasnya yang semakin meningkat di antara departemen pemerintah, organisasi dan waga sipil.
Dari tahun 1995 hingga tahun berikutnya, Pan American Health Organization (PAHO) mengatur penerjemahan materi perencanaan kesehatan mental ke dalam beberapa bahasa, seperti bahasa Spanyol, Prancis, Rusia, India, Jepang, Cina serta Arab, dengan harapan agar semakin banyak populasi dunia yang memahami tentang pesan WFMH. Karena hal itu, warga sipil mulai memahami tentang persepsi kesehatan mental dan menjadikannya identik dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
Penulis | : | Nurul Annisa |
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | detik.com |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |