(CAKAPLAH) - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie atau Jojo, mengakui banyak yang harus diperbaiki dari dirinya setelah kalah oleh Viktor Axelsen pada final Japan Open 2023, Ahad (30/7/2023).
Bermain di Yoyogi Gymnasium, Tokyo, Jepang, Jojo menelan kekalahan untuk kedelapan kalinya di tangan pebulu tangkis nomor satu dunia itu. Pemain berusia 25 tahun itu gagal menjadi juara setelah menyerah 7-21 dan 18-21 dalam waktu 45 menit.
"Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terlebih lagi untuk melawan Viktor (Axelsen). Sudah ada beberapa poin yang bisa saya ambil dari pertandingan tadi untuk dipelajari di Jakarta," ujar peraih emas Asian Games 2018 ini.
Di gim pertama, kata Jojo, strategi yang dijalankannya kurang berjalan dengan baik dan pengembalian bolanya membuat Axelsen mudah untuk menyerang. Alhasil, dia tidak bisa keluar dari tekanan.
"Pada gim kedua saya berusaha lebih agresif, dari permainan depannya juga jarang membuat Viktor mendapat serangan yang enak. Namun seperti yang saya katakan tadi ada catatan-catatan yang masih harus diperbaiki," imbuhnya.
Jojo mengakui tidak mudah bertanding melawan Axelsen. Pemain yang menghadapi atlet Denmark itu harus siap lelah dan bermain lebih sabar.
Pemain kelahiran Jakarta tersebut mengungkapkan meski hanya menjadi runner-up di kejuaraan ini, dia merasa pencapaiannya sudah cukup baik.
Juara Swiss Open 2022 ini akan langsung terbang ke Sydney untuk turun di Australia Open pekan depan. "Yang terpenting pemulihan saya harus bagus apalagi saya langsung bertemu Kento Momota (Jepang). Semoga tetap bisa menampilkan yang maksimal setelah kondisinya sudah terpakai satu minggu ini," katanya.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Olahraga |