PEKANBARU (CAKAPLAH) - Peristiwa dugaan kekerasan terhadap seorang pelajar di SMP 5 Pekanbaru yang heboh Selasa (23/8/2023) kemarin kini sudah selesai dan kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai.
Dimana pada saat itu oknum guru berinisial R diketahui memukul seorang siswanya yang duduk di bangku kelas 8 saat jam pelajaran olahraga.
Plt Kepala SMP 5 Pekanbaru, Evi Vayeni mengatakan, pihak sekolah bertanggung jawab penuh atas kejadian seorang guru yang masih honorer memukul seorang murid tersebut.
“Apabila hal serupa terjadi lagi terhadap anak kami, kami bertanggung jawab. Dan agar tidak terjadi hal yang serupa lagi kami akan menindak tegas apabila ada peristiwa yang serupa yaitu seorang guru yang memukul muridnya,” kata Evi, Rabu (23/8/2023).
Ia juga mengaku bahwa guru R tersebut sudah meminta maaf kepada orangtua korban dan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
“Jadi masalahnya berakhir dengan damai. Dan untuk tindakan kita terhadap guru R tersebut yaitu untuk mengistirahatkan di rumah atau tidak mengajar untuk sementara waktu,” pungkasnya.
eEvi juga membeberkan bahwa dirinya ditelepon oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengenai video guru yang memukul murid itu.
“Saya ditelepon pihak Dinas tentang kejadian itu, saat kejadian saya kebetulan lagi di Komplek Tenayan ada apel peringatan hari Pancasila, setelah selesai baru saya menuju ke sekolah untuk mencari tahu peristiwa tersebut,” tutupnya.
Sebelumnya heboh oknum guru yang diketahui melakukan pemukulan terhadap siswanya saat jam olahraga.
Plt Kepala SMPN 5 Pekanbaru, Evie Vayeni mengungkapkan, dugaan pemukulan tersebut berawal saat jam olahraga dan para siswa disuruh berkumpul di lapangan oleh guru R tersebut.
“Jadi saat semuanya disuruh berkumpul, siswa menendang-nendang bola di lapangan, setelah guru R ini menyuruh siswa untuk ikut berkumpul namun siswa tetap menendang bola. Jadi disitulah bermula karena guru R ini masih muda jadi terpancing emosinya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, pihaknya juga memberitahu kejadian tersebut ke orangtua murid yang bersangkutan, dan pihak sekolah dengan orangtua sudah berdamai.
“Sudah kami selesaikan secara kekeluargaan dengan berdamai antara pihak sekolah dan orangtua murid yang bersangkutan,” ujarnya.
Sementara itu, orang tua murid mengaku dirinya juga telah berdamai demi kebaikan sekolah.
“Demi kebaikan sekolah kami sudah berdamai, jadi tidak ada menuntut apa-apa,” singkat Erni Febrianty.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Kota Pekanbaru |