PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memimpin Rapat Forkopimda yang berlangsung, Selasa (3/10/2023). Rapat yang dihadiri oleh Forkopimda berlangsung di Aula Batalyon Kopasgat 426 Pulanggeni.
Rapat itu dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Kejari Pekanbaru Dandim 0301/Pekanbaru, Kapolresta Pekanbaru dan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru.
Ada juga hadir kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Pekanbaru seperti Zulfahmi Adrian (Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru), Iwan Simatupang (Inspektur Inspektorat Kota Pekanbaru) dan Yuliarso (Kepala Dishub Pekanbaru). Ada juga Syoffaizal (Kepala Badan Kesbangpol Pekanbaru), Hendra Afriadi (Kepala DLHK Kota Pekanbaru) dan jajaran camat di Kota Pekanbaru.
Pada pertemuan ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pekanbaru membahas tiga isu penting yakni penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), masalah kebersihan dan persoalan balap liar.
Sebelum rapat dimulai, Pj Walikota bersama rombongan unsur Forkopinda mengecek peralatan pemadaman antisipasi kalahut Pemko Pekanbaru yang ditunjukkan di halaman Gedung Balai Prajurit Pulanggeni Batlyon Komando 462 Pekanbaru, seperti pompa punggung ofi (Backpack Pump), berfungsi untuk menyemprotkan air. Tangki Air Portable (Collapsible Tank), berfungsi sebagai tempat penyimpanan, selang pemadam, pompa jinjing, alat pelindung diri pemadaman karhutla. Kemudian mobil operasional pemadaman.
Dalam pemaparan Kepala BPBD Zarman Chandra, bahwa kasus Karlahut hingga Oktober 2023 ini trendnya meningkat. Tercatat sekitar 11, 57 hektare dengan puluhan titik kebakaran berada di delapan wilayah kecamatan di Pekanbaru, seperti Kecamatan Rumbai, Rumbai Timur, Kulim, Payung Sekaki, Tuah Madani, Bina Widya, Bukit Raya dan Marpoyan Damai.
"Begitu terpantau karlahut tim langsung melakukan pemadaman, namun diakui kadang butuh waktu untuk melakukan pemadaman," katanya.
Ke depan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait bagaimana antisipasi karlahut ini di tengah kemarau ekstrim saat ini. Apalagi karlahut terjadi di sejumlah daerah wilayah Provinsi Riau dan provinsi luar Riau. "Kita koordinasi dengan pihak terkait bagaimana penanganan dampak kabut asap karlahut," katanya.
Sementara itu, mengenai masalah balap liar, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jefri RP Siagian mengatakan, saat ini ada sejumlah lokasi balap liar oleh remaja dan anak muda, seperi di Jalan Diponegoro, Jalan Naga Sakti, Jalan Paus, Arifin Ahmad dan Komplek Kantor Pemko Pekanbaru Tenayan Raya.
Namun, kata Kapolrestas, kasus balap liar trendnya menurun dibanding tahun lalu. Bebebrapa upaya dilakukan yakni, tindakan prentif, prepentif, edukasi ke sekolah-sekolah, karena notebene pelaku balap liar pelajar dan terakhir penegakan hukum.
Kapolres juga mengatakan, perlu perhatian orangtua kepada anak mereka agar melarang ikut balap liar. Kedepan perlu dipikirkan bersama tentang solusi untuk menyalurkan hobi anak muda ini, dan kalau ini dapat dipahami bersama perlu ditetapkan satu lokasi.
Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru menyampaikan cukup banyak kasus balap liar ini, termasuk denda atas pelanggaran lalu lintasnya.
Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, mengaku setiap hari banyak menerima laporan masyarakat melalui WhatsAppnya terkait masalah sampah, terutama sampah yang tidak diangkut dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Saya setiap hari menrima ratusan laporan dan keluhan warga masuk ke WA, seakan saya semua disalahkan," kata Muflihun.
Ia menegaskan agar masalah ini diatasi, mengapa tidak ada perubahan, rasa percuma saja apa yang dilakukan. "Ini-ini aja terus yang kita urus, coba begaimana solusi masalah ini," katanya ditujukan kepada Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan(DLHK) serta terkait lainya.
"Saya pantau di lapangan, pukul 09.00 Wib masih ada sampah di TPS, mengapa tidak diangkut, anggaran sudah kita sediankan, petugas juga ada" katanya.
Menanggapi hal ini Kadis Kebersihan Pekanbaru, Hendra mengatakan, pihaknya melakukan berbagai solusi mengatasi persalahan sampah.
"Sampah yang menumpuk di TPS, sampah susulan dibuang warga di luar jam pembuangan sampah yang telah ditentukan yakni pukul 19.00 hingga 05.00 subuh. Kita angkat sampah dari TPS sekitar pukul 06.00 Wib, itulah sebab mengapa ada sampah di TPS," jelas Hendra.
Pj Walikota diakhir rapat menyampaikan, agar semua permasalahan dibahas ini ditindaklanjuti. Masalah karlahut, betul-betul diatasi sehingga tidak terulang seperti yang pernah dialami sebelumnya, disamping karlahut di Pekanbaru, juga asap kiriman membuat aktivitas di Pekanbaru terganggu. "OPD terkait saya harapkan tingkatkan koordinasi, jika ada lahan terbakar pastikan diatasi dan dipadamkan apinya, bawa alat lengkap," katanya.
Mengenai balap liar Pemko akan upayakan menyurati lembaga-lembaga yang mengayomi umat seperti MUI, organisasi sosial dan keagamaan, sekolah dan lainnya sehingga masalah ini dapat diatasi.
"Kita carikan solusi untuk mengakomodir hobi anak muda melalui balap, sehingga bakat bisa disalurkan, termasuk jangka pendek di lokasi mana seharusnya diatur balap kalangan anak muda ini," pungkasnya. (Adv)
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |