JAKARTA (CAKAPLAH) - Muhammad Firdaus menyampaikan laporan triwulan II pelaksanaan tugas sebagai Penjabat Bupati Kampar ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Tim Evaluator Inspektorat Jenderal Kemendagri di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Laporan triwulan II ini adalah periode 23 Agustus 2023 sampai dengan 23 November 2023.

Tim Evaluator Inspektorat Jenderal Kemendagri diantaranya Dr. Drs. Teguh Narutomo, MM, CRGP, CGCAE, CFrA selaku Inspektur Khusus Inspektorat Jenderal Kemendagri.

Selanjutnya Sekretaris Inspektorat Jenderal M. Husin Tambunan, Inspektur Wilayah I Inspektorat Jenderal Kemendagri Brigjen Pol. Rustam Mansur, Inspektur Wilayah II Inspektorat Jenderal Kemendagri Dr. Ucok Abdulrauf, Inspektorat Jenderal Damenta, S.Sos, Mag.rer.publ, Inspektur Wilayah III Inspektorat Jenderal Dr Elfin Elyas, M.Si, CRGP, CGCAE, CFrA, Inspektur Wilayah IV Inspektorat Jenderal Kemendagri Ihsan Dirgahayu S.STP., M.AP, Plh.

Selanjutnya Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (PPUPD) Ahli Utama Inspektorat Jenderal Kemendagri Drs Azwan, M.Si, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal Kemendagri Bachtiar Sinaga, SE, MM, CRGP, CGCAE, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal Kemendagri Muhammad Dimiyati, S.Sos., M.TP, PPUD Ahli Utama Inspektorat Jenderal Kemendagri Drs. Kusna Herman, MH, Auditor Ahli Madya Wiratmoko, A.k., M.Ak, Tenaga Ahli Perencanaan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kemendagri Dr Nizwar Affandi dan Kepala Bagian Anev, Maharina Desimaria.

Sementara dari pejabat Pemkab Kampar yang ikut mendampingi Pj Bupati Kampar diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Hambali, Asisten I Setdakab Kampar Ahmad Yuzar, Kepala Inspektorat Kabupaten Kampar Febrinaldi Tridharmawan, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Kampar Irwan AR dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kampar.

Dalam laporannya Pj Bupati Kampar Muhanmad Firdaus menyampaikan sejumlah pencapaian kinerja Pj Bupati Kampar selama triwulan II.

Berkaitan dengan tingkat inflasi, Firdaus melaporkan bahwa berdasarkan kelender, sampai dengan Oktober 2023, tingkat inflasi di Kabupaten Kampar sebesar 1,60 persen yang mengacu pada tingkat inflasi Kota Pekanbaru dimana tingkat inflasi bulan Oktober yaitu 0.03 persen, sedangkan tingkat inflasi dari tahun ke tahun 2,60 persen.

Firdaus menjelaskan, upaya konkrit yang dilakukan oleh Pemkab Kampar dalam pengendalian inflasi diantaranya adalah dengan memberikan bantuan benih sayuran, unggas, cabai, kangkung, bayam, jagung, bantuan ayam kube, benih padi, pupuk, pakan ikan serta peralatan perlengkapannya kepada kelompok wanita tani hampir di setiap desa di Kabupaten Kampar.

Ia menambahkan, Pemkab Kampar akan berupaya melakukan kerjasama dengan kabupaten penghasil kebutuhan pokok yang ada di Provinsi Sumatera Barat seperti Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Kabupaten Kampar. Diantaranya kerjasama dalam distribusi beras dan sayuran serta kebutuhan pokok lainnya.

Pada Kesempatan tersebut Pj Bupati Kampar juga menjelaskan mengenai upaya menurunkan angka penderita stunting. Ia menjelaskan, tahun 2022, angka stunting berjumlah 622 orang. Sementara Tahun 2023 masih dalam proses validasi.

Upaya yang dilakukan Pemkab Kampar adalah dengan membuat kebijakan untuk percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar dengan menerbitkan surat Nomor 69/TPPS-Kampar/2023 Tanggal 2 November 2023 Perihal Penetapan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting untuk 156 orang anak.

Didampingi itu melakukan pendampingan bersama dokter spesialis anak dan kandungan di Puskesmas kepada ibu hamil kurang energi kronis, resiko tinggi, anak stunting dan anak gizi kurang.

Dalam kesempatan ini Pj Bupati Kampar menyampaikan bahwa Pemkab Kampar siap menerima masukan, pandangan maupun catatan yang diberikan tim evaluator demi perbaikan tata kelola pemerintahan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kampar. “Mohon bimbingan dan masukan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab selaku Pj Bupati Kampar,” cakap Firdaus lagi.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Tim Evaluator dan berjanji akan melakukan perbaikan demi menjadikan Kabupaten Kampar lebih baik lagi.

Sementara itu Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (PPUPD) Ahli Utama Inspektorat Jenderal Drs Azwan, M.Si pada kesempatan ini memberikan beberapa saran kepada Pemkab Kampar.

Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar pada era awal periode kedua kepemimpinan Bupati Kampar H Jefry Noer, 2011-2016 ini menyampaikan agar Pemkab Kampar memiliki kegiatan atau program unggulan untuk menurunkan angka stunting.

Ia juga menyarankan harus ada intervensi program kegiatan, begitu juga terhadap anggaran harus terus-menerus ditingkatkan. Dengan anggaran yang tersedia, Pemkab Kampar bisa membuat terobosan seperti inovasi kampung teknologi. “Ada output dan nilainya,” beber Azwan.

Ia juga meminta agar Pemkab Kampar terus meningkatkan inovasi-inovasi dalam menjalankan program maupun terhadap pelayanan kemasyarakatan.

Sementara itu evaluator lainnya, Dr Nizwar Affandi yang merupakan Tenaga Ahli Perencanaan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kemendagri menyarankan untuk melakukan intervensi stunting bisa dengan menggerakkan aparatur mulai dari tingjat desa. Hal ini untuk memastikan berapa jumlah belita yang ada di desa, berapa orang yang stunting, berapa orang yang sudah dilakukan penanganan dan berapa balita yang tidak stunting.