Kapolda Riau Irjen Pol Nandang
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Detasemen 88 Anti Teror Mabes Polri dan Polda Riau kembali menangkap empat orang terduga teroris di Kampar, Pekanbaru dan Pulau Rupat, Bengkalis, Senin (11/12/2017).
Dari empat terduga teroris yang diamankan itu, seorang diantaranya adalah AR alias Raja (42) warga asal Jambi.
Raja merupakan terduga teroris yang ikut merencanakan penyerangan Mako Brimob Pamenang Jambi dan Polsek Payakumbuh, Sumatera Barat.
"Dia (Raja) diketahui ikut terlibat merencanakan pembakaran Polres Dhamasraya, Sumatera Barat," kata Kapolda Riau Irjen Poll Nandang.
Menurut Kapolda, Raja ditangkap setelah hampir sebulan buron usai menjalankan aksinya.
Terduga teroris ini dibekuk tim gabungan Densus 88 Anti Teror dan Polda Riau di Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar pada Senin (11/12/2017) pagi, sekitar pukul 08.40 WIB.
"Sewaktu ditangkap, dia sedang mengantarkan istrinya yang berprofesi sebagai guru untuk mengajar di sebuah sekolah yang ada di Tapung," ungkap Kapolda.
Tak hanya Raja, tim Densus 88 Mabes Polri dan Polda Riau juga mengamankan tiga terduga teroris lainnya, yakni DG alias Abu Syuhad (24) warga Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar, RR alias Huat alias Abu Khanza (29) dan DRP alias Rizky (21), keduanya merupakan warga Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.
Diungkapkan Kapolda, DG alias Abu Syuhad juga pernah berlatih di Bukit Gema, Kecamatan Lipat Kain, Kabupaten Kampar dan berencana akan hijrah ke Marawi, Filipina untuk bergabung dengan tetoris disana.
Selain itu, Abu Syuhad juga mengetahui pembelian senjata WK alias Abu Alif. Ini diketahui setelah ia meminjamkan ATM BCA miliknya kepada WK sebagai media transfer dana dari S alias Abdurrahman alias Abu Umar Jambi yang telah ditangkap sebelumnya.
Lalu untuk RR alias Abu Khanza diduga pernah dua kali mengikuti pelatihan di Bukit Gema, Lipat Kain pada bulan Januari dan Februari 2017 lalu.
"Dia juga ikut ke Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan bersama WK untuk survey pembelian senjata," kata Nandang.
Terakhir, DRP alias Rizky pernah melakukan pertemuan dengan teroris lainnya di Danau Buatan, Kecamatan Rumbai Pesisir untuk merencanakan penyerangan Pos Polisi, Polsek dan Mako Brimob di Pekanbaru jelang akhir tahun 2017 ini.
Mereka diduga tergabung dalam jaringan tetoris Jemaah Anshor Daulah (JAD) yang akan melakukan penyerangan.
"Sasarannya adalah Pos Polisi, Polsek-Polsek dan Mako Brimob di Pekanbaru. "Mereka menyebut polisi itu toghut," tukas Kapolda.