(CAKAPLAH) - Masyarakat di wilayah yang terkena dampak gempa berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) yang terjadi di Tasikmalaya diminta untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah pantai. Pasalnya, wilayah-wilayah tersebut masih berpotensi terjadi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengumumkan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 6.9 SR, di Tasikmalaya, dinyatakan telah berakhir.
"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 6.9 SR di Tasikmalaya, pada Jumat, 15 Desember 2017 pukul 23.47 WIB, dinyatakan telah berakhir," cuit Twitter resmi @BMKG, Sabtu (16/12/2017).
Seperti dilaporkan sebelumnya, BMKG mencatat gempa berkekuatan 6,9 SR terjadi pada Jumat, 16 Desember pukul 23.47 WIB di 7,75 LS dan 108,11 bujur timur sekira 11 kilometer barat daya dari Kabupaten Tasikmalaya pada kedalaman 107 kilometer di bawah permukaan laut. Gempa mengakibatkan kerusakan parah di sejumlah wilayah dan peringatan potensi tsunami di daerah sepanjang Pantai Selatan Jawa.
Berdasarkan laporan BMKG, daerah yang perlu mewaspadai potensi terjadinya tsunami di antaranya adalah Kabupaten Garut, Jawa Barat status waspada, Tasikmalaya, Jawa Barat status Siaga, Sukabumi Jawa Barat status Waspada.
Daerah lain yang mendapatkan status siaga di antaranya Ciamis, Jawa Barat, Status Siaga, Kebumen Jawa Tengah status waspada, Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta status waspada, Cilacap, Jawa Tengah status waspada.
Sebelumnya, BMKG telah melaporkan gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter (SR) terjadi dengan koordinat episenter pada 7,75 LS dan 108,11 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat pada kedalaman 120 km pada Jumat (16/12/2017) pukul 23.47.58 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dampak dari gempa tersebut, telah mengakibatkan satu orang meninggal dan dua orang luka-luka.