Danrem 031/WB Ikut Tradisi Peleton Beranting Batalyon Infanteri (Foto: Penrem 031/WB)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan. Mereka dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat.
Demikian dikatakan Danrem 031/WB Brigjen TNI Edy Nasution SIP di sela-sela pelaksanaan tradisi Peleton Beranting Batalyon Infanteri, yaitu berjalan kaki.
"Seorang prajurit Infanteri harus memiliki kemampuan menembak, beladiri serta pengetahuan tentang medan dan cuaca," ujar Brigjen TNI Edy Nasution SIP.
Lebih lanjut dikatatakannya, tahun 2017 Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka diikuti oleh 10 Peleton Inti dari Satuan Tempur dan 10 Peleton Pengantar dari Satuan Banpur. Rutenya, start di kota Rengat, tepatnya di depan Tugu Rengat berdarah.
"Perjalanan peleton beranting dibagi menjadi 10 etape dengan jarak tempuh setiap etape sekitar 27 kilometer. Bentuk geografi jalan yang dilalui dan cuaca menjadi tantangan bagi setiap Peleton," ujar Danrem.
Menurut Danrem, semangat Infanteri yang sudah tertanam di dada setiap prajurit menjadi motor utama untuk dapat menyelesaikan perjalanan Peleton Beranting.
Selain Danrem 031/WB, ikut juga Danbrig 7/RR, para kasi Rem 031/WB, para Danyonif, dan seluruh perwira korps Infanteri, ikut serta dalam mengiringi peleton terakhir yang finish di lapangan Korem 031/WB.
Penulis | : | Azumar |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau, Kabupaten Indragiri Hulu |