PLTA Koto Panjang
|
KAMPAR (CAKAPLAH) - Untuk mengimbangi inflow waduk atau air yang masuk ke waduk dengan air yang keluar, manajemen PLTA Koto Panjang pada hari ini, Kamis (4/1/2018) masih tetap membuka spillway (pintu pelimpahan) yakni pintu 1, 3 dan 5.
Demikian dikatakan Manajer PLTA Koto Panjang, Muhammad Rusdi, kepada CAKAPLAH.com, Kamis (4/1/2018) pagi. Menurutnya, inflow rata-rata diangka 500-600 m3/detik. Sementara outflow turbin ditambah outflow spillway rata-rata di 500 m3/detik. Sedangkan kenaikan elevasi mencapai 1 cm per 2 jam.
“Sesuai hasil pengamatan kita dari pembukaan pintu spillway nomor 1, 3 dan 5 hari Selasa tanggal 2 Januari 2018 jam 13.00 WIB, ada kenaikan elevasi waduk setinggi 52 centimeter, dari 80,32 mdpl ke 80,84 mdpl,” terang Rusdi.
Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan pemantauan di seputaran Desa Gunung Malintang dan Desa Pangkalan, Sumatera Barat, yang masuk dalam aliran Sungai Mahat, dan pantauan di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar yang masuk dalam aliran Sungai Kampar Kanan, tidak ada kenaikan elevasi sungai yang akan berdampak besar terhadap kenaikan elevasi waduk.
“Atas pertimbangan ini kata Rusdi, maka pihaknya tetap mempertahankan bukaan spillway gate atau pintu pelimpahan pintu nomor tiga pintu waduk setinggi 30 centimeter.
Dari pantauan CAKAPLAH.com, curah hujan di Kabupaten Kampar sepanjang Rabu (3/1/2018) masih tinggi. Masyarakat di aliran Sungai Kampar masih mengkhawatirkan jika sewaktu-waktu terjadi banjir. Petani keramba juga tampak khawatir akan keselamatan ikan mereka. Sebab, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, selalu saja terjadi tali keramba petani putus akibat tidak tahan tekanan arus Sungai Kampar yang meluap.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kabupaten Kampar, Lingkungan, Ekonomi |