Pertemuan DK PBB yang diminta Irak (RT)
|
(CAKAPLAH) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mulai menggelar sidang untuk membahas demonstrasi berdarah anti-pemerintah di Iran.
Para duta besar untuk 15 negara yang duduk di Dewan Keamanan bertemu secara pribadi sebelum sidang pertemuan darurat yang diusulkan Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, Duta Besar AS Nikki Haley menyebut kondisi Iran sebagai situasi yang mengganggu dan berbahaya.
"Instruksi pemerintah kepada Garda Revolusi untuk memukul keras para pemrotes, dan ancaman hukuman keras dari pengadilan, tidak dapat diterima," bunyi pernyataan empat pelapor khusus, pakar hak asasi manusia yang dikeluarkan Kantor PBB Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia.
Delapan hari protes telah menyebabkan setidaknya 21 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang ditangkap. Kebanyakan kematian dan penangkapan itu terjadi saat bentrokan dengan pasukan keamanan. Namun kondisi lapangan di Iran, kerusuhan tersebut tampaknya telah surut.
"Kami mendesak pihak berwenang untuk menahan diri dan merespons secara proporsional dalam upaya untuk mengendalikan demonstrasi, untuk membatasi penggunaan kekuatan secara ketat, dan untuk sepenuhnya menghormati hak asasi manusia para pemrotes, termasuk hak mereka atas kehidupan, kebebasan berekspresi dan pertemuan damai," tambah Komisi HAM PBB.
Sesaat sebelum pertemuan tersebut, pakar hak asasi manusia PBB mendesak Iran untuk menghormati hak-hak para demonstran dan mengembalikan akses publik ke akun media sosial yang telah diblokir.
Di Iran, pemimpin salat Jumat Teheran meminta pihak berwenang untuk menangani "dengan tegas" dengan orang-orang yang bertanggung jawab atas aksi pembakaran saat demonstrasi selama satu minggu yang mengakibatkan 22 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang ditangkap.
"Tapi orang-orang Iran awam yang ditipu oleh perusuh dukungan Amerika ini harus ditangani berdasarkan pengampunan Islam," kata ulama Ahmad Khatami kepada jemaah di Universitas Teheran.
Khatami juga meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan masalah ekonomi rakyat.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Internasional |