Ilustrasi/int
|
(CAKAPLAH) - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 secera resmi diluncurkan oleh Menteri Riset Tekknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. Selama ini pelaksanaan SNMPTN mempertimbangkan hasil rapor siswa dari semester satu hingga lima serta hasil ujian nasional (UN).
Namun pada tahun ini, menurut Ketua Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN 2018, Ravik Karsidi, panitia memiliki penilaian sendiri tanpa mempertimbangkan hasil UN maupun ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
“Tahun ini SNMPTN tidak tergantung pada hasil UN dan USBN. Kalau untuk ujian mandiri perguruan tinggi mau gunakan, boleh,” kata Ravik saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/1/2018).
Ravik yang kini menjabat rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta mengatakan penerimaan mahasiswa baru PTN tetap melalui tiga tahap, yakni SNMPTN, SBMPTN, dan ujian mandiri. Kuota kursi PTN yang ditetapkan adalah masing-masing minimal 30 persen untuk SNMPTN dan SBMPTN, serta maksimal 30 persen untuk ujian mandiri.
SNMPTN adalah seleksi berdasarkan hasil prestasi dan mengacu pada portofolio dari pangkalan data sekolah siswa (PDSS). Kemudian, SBMPTN adalah seleksi berdasarkan ujian tertulis berbasis cetak (UTBC) dan ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa, sementara UM adalah seleksi masuk yang sepenuhnya menjadi wewenang PTN.
Meski demikian, Ravik mengatakan tidak semua sekolah dapat mendaftarkan semua siswanya mengikuti SNMPTN. Sekolah hanya mendaftarkan siswa terbaik berdasarkan akreditasi sekolah. Sekolah berakreditasi A dapat mendaftarkan 50 persen siswa berperstasi terbaik, sedangkan untuk sekolah berakreditasi B 30 persen, C 10 persen, dan akreditasi lainnya 5 persen.
"Bagi siswa yang lulus SNMPTN, tetapi tidak lulus UN pada jenjang SMA/MA maupun sederajat, secara otomatis dibatalkan," katanya.
Khusus calon peserta dari kalangan keluarga tidak mampu dapat mendaftar pada Program Bidikmisi dan harus mendaftar terlebih dahulu sebagai calon peserta ke laman http:/bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id.
Jadwal pelaksanaan SNMPTN 2018:
Pengisian dan verifikasi PDSS: 13 Januari-10 Februari 2018.
Pendaftaran:21 Februari-6 Maret 2018.
Pengumuman hasil seleksi: 17 April 2018.
Pendaftaran ulang perserta yang lulus seleksi PTN: 8 Mei 2018.
Jadwal SBMPTN 2018:
Pendaftaran online UTBC dan UTBK: 5 April 2018.
Pelaksanaan UTBC dan UTBK: 8 Mei 2018
Ujian keterampilan: 9 dan 11 Mei 2018
Pengumuman hasil seleksi: 3 Juli 2018
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Pendidikan, Nasional |