(CAKAPLAH) - Antonio Conte resmi menjadi pelatih baru Inter Milan, Jumat (31/6/2019), menggantikan posisi Luciano Spalletti.
Pihak Inter memastikan kedatangan Conte dengan kontrak tiga tahun melalui situs resmi klub. Presiden Inter Steven Zhang mengaku senang bisa meyakinkan pelatih 49 tahun itu melatih I Nerazzurri.
"Saya yakin Antonio Conte salah satu pelatih terbaik yang ada di luar sana. Saya yakin dia akan membantu kami meraih target objektif dan memenuhi misi, yang hingga kini tetap sama: membuat klub ini menjadi salah satu yang terbaik di dunia," ucap Zhang.
Conte kembali melatih di Liga Italia setelah dipecat Chelsea pada 13 Juli 2018. Sebelumnya, Conte meraih banyak sukses bersama Juventus sebagai pemain dan pelatih.
Conte merupakan pemain Juventus era 1991 hingga 2004 dan menjadi pelatih I Bianconeri sepanjang 2011 hingga 2014.
"Ini lembaran baru dalam hidup saya dan saya tidak sabar. Lewat kinerja saya, saya akan berusaha membayar kepercayaan yang diberikan presiden dan direktur klub," ujar Conte.
"Saya memilih Inter karena nama besar klub ini, karena proyek yang dibuat klub dan bagaimana besar ambisi klub. Karena sejarah besar Inter. Saya terpukau dengan tranparansi klub dan keinginan manajemen untuk membawa Inter kembali ke tempat yang seharusnya," ucap Conte.
Inter mengakhiri musim 2018/2019 dengan berada di posisi empat klasemen Liga Italia, terpaut 21 poin dari Juventus yang menjadi juara. Juventus sendiri saat ini tidak memiliki pelatih menyusul kepergian Massimilano Allegri.
Keputusan Conte untuk menjadi pelatih baru Inter membuat suporter Juventus murka. Bahkan ada petisi yang meminta pihak klub untuk menghapus Conte dari daftar legenda Juventus.
Fans Juventus tak senang dengan kabar bahwa Antonio Conte menjadi pelatih Inter Milan. Bintang Conte yang terdapat di Allainz Stadium pun diminta dihapus.
Conte adalah pemain yang punya ikatan emosional dengan Juventus. Dia pensiun sebagai pesepakbola di Juve setelah main selama 12 tahun dan menjadi pelatih yang sukses mengembalikan kejayaan Bianconeri pasca kasus calciopoli.
Pelatih 49 tahun ini masuk ke 50 nama pemain bintang di Juve dalam bentuk walk of fame, yang dipasang di sekeliling Allianz Stadium.
Kini, fans, melalui petisi di Change.org, ingin bintang Conte dihapus setelah menjadi pelatih Inter. Kedua tim tersebut diketahui sebagai rival terlebih setelah terungkapnya kasus calciopoli.
"Antonio Conte adalah seorang kapten tercinta, yang juga bermain dengan sepenuh hati. Kemudian dia menjadi pelatih kami dan memenangi Scudetto yang tidak terduga tanpa skuat (bagus), setelah Calciopoli dan finis posis ketujuh," tulis petisi yang diinisiasi Buddy Guy Black & White.
"Saya kira, itu bisa disetarakan dengan memenangi Liga Champions, tepatnya karena pentingnya sejarah yang melekat padanya ... kemudian dia pergi dengan alasan yang mungkin tidak sepenuhnya jelas, beberapa hari sebelum dimulainya musim."
"Kami tahu Pelatih, serta pemain dan direktur, adalah profesional, yang memiliki hak untuk membuat pilihan profesional yang tak terbatas. Jika Mourinho datang ke Juve, dia tidak akan bikin kesalahan ke Inter, sama seperti jika (Maurizio) Sarri melakukannya atau (Fabio) Capello ke Roma di masa lalu, karena hal-hal yang dikatakan selama musim berjalan tumbuh dalam bentrokan dialektik yang ditentukan oleh saat, dari situasi di lapangan."
"Pergi ke Inter bukanlah pilihan profesional untuk Conte. Pilihan profesional adalah pergi ke Napoli, Roma, Milan. Pergi ke Inter berarti bergabung dengan klub yang telah mencoba keuntungan tanpa usaha melalui beberapa cara yang kurang lebih jelas, untuk menghancurkan kami dan melempar kotoran pada sejarah di mana Conte tidak diragukan lagi protagonis."
"Pergi ke Inter bukanlah pilihan profesional. Pergi ke Inter berarti menginjak-injak martabat seseorang terlebih dahulu. Sejauh yang saya ketahui, bintang di stadion mewakili apa yang menjadi 'juventino' dan bukan hanya masa lalu."
"Dalam membuat hal ini, Conte tidak lagi mewakili semangat dan nilai-nilai 'juventino' yang mewujudkan bintang-bintang lainnya. Zbigniew Boniek tidak dapat (bintang) untuk alasan yang sama, dan dia lebih layak daripada Conte untuk saat ini."
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | cnnindonesia.com/detik.com |
Kategori | : | Olahraga |