BENGKALIS (CAKAPLAH) - Direktur Polair Polda Riau Kombes Pol Hery Wiyanto mengukuhkan 46 kelompok nelayan tergabung dalam Forum Kemitraan Kepolisian Masyarakat (FKPM) Perairan Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Jum'at (20/7/2018).

Pengukuhan berlangsung di halaman Pos Polair Polres Bengkalis Sungai Bengkel, Bengkalis. Pengukuhan ditandai dengan pemasangan rompi FKPM Perairan oleh Kombes Pol Hery Wiyanto dan Kasat Polair AKP Yudhi Franata.

FKPM Perairan ini digagas Satpol Air Bengkalis sebagai bentuk implementasi program Netral (Nelayan Mitra Polair) yang sedang berjalan. Selain pengukuhan turut diserahkan Pas Kecil gratis kepada nelayan dan penandatangan nota kesepahaman.

"Permasalahan konflik sosial tidak hanya dapat diselesaikan oleh kepolisian saja, harus ada banyak pihak dan stakeholder yang bekerjasama untuk menyelsaikan konflik sosial di perairan," ungkap Kombes Pol Hery Wiyanto, Direktur Pol Air Polda Riau kepada sejumlah wartawan.

Menurutnya, pembentukan FKPM Perairan Kecamatan Bantan merupakan langkah yang baik. Ia sangat mengapresiasi terobosan dilakukan Satpol Air Polres Bengkalis.  

"Karena di Bantan itu sudah sering terjadi konflik nelayan sehingga dibutuhkan keterpaduan antara kepolisian, masyarakat dan stakeholders yang ada di sana. Ini penting karena konflik sosial yang terjadi di masyarakat itu walaupun masalahnya kecil kadang-kadang bisa merembet ke hal-hal yang lebih besar. Jadi kita berinisiatif dan membuat terobosan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,"terangnya.

Diungkap Hery, FKPM Perairan di Bengkalis merupakan FKPM pertama terbentuk. Ia berharap FKPM dapat berfungsi menyelesaikan konflik sosial yang terjadi nantinya.

"Kalau di perairan ini memang yang perdana, memang FKPM perairan untuk yang Bantan memang yang pertama. Saya hadir di sini memang untuk memberi support kelangsungan FKP itu sendiri," cakapnya lagi.

Kombes Pol Hery Wiyanto berperan, FKPM Perairan dapat bekerja sama dan menjalin hubungan kemitraan baik dengan Satpol Air. Tidak hanya bidang nelayan, FKPM diminta dapat menginformasikan kegiatan mencurigakan seperti peredaran narkoba dan terorisme.

Kasat Polair AKP Yudhi Franata menuturkan, pembentukan FKPM perairan merupakan wadah penyelesaian masalah yang terjadi ditengah-tengah nelayan.

"Jadi FKPM ini merupakan wadah permasalah, kalau masalah besar kita kecilkan kalau masalah kecil kita hilangkan. Mungkin tidak sampai ke Polsek kita selesaikan secara kekeluargaan, "sebut Yudhi.

Menurut Kasat, konflik antar nelayan di Bantan sudah terjadi sejak tahun 1980. Guna mengantisipasi dan mengecil kemungkinan konflik Satpol Air membentuk FKPM.

"Jadi FKPM ini anggotanya berjumlah 400 lebih tergabung pada 46 kelompok. Dengan harapan, kita bersama menciptakan keamanan dan ketertiban di Kecamatan Bantan," jelas AKP Yudhi Franata.

Selain Direktur Pol Air, hadir pada pengukuhan Kepala Dinas Perikanan dan Keluatan Provinsi Riau diwakili Wan Saida Sofli, Danramil 01 Bengkalis Mayor Inf Irwan, Kepala Dinas Perikanan Bengkalis Herliawan, Kepala TU KSOP Syafrizal dan sejumlah kepala desa di Kecamatan Bantan.