BENGKALIS (CAKAPLAH) - Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Abdul Kadir membenarkan, tujuh kegiatan proyek tahun jamak (Multiyears) di Kabupaten Bengkalis senilai Rp1,86 triliun dipending.

"Ya ditunda, karena kondisi keuangan kita tidak memungkin untuk kita melaksanakan Multiyears itu," ungkapnya kepada CAKAPLAH.com, Selasa (31/7/2018).

Menurut Abdul Kadir, penundaan pelaksanaan kegiatan multiyears sudah mendapat kesepakatan antar pimpinan DPRD dan fraksi.

"Maka kita sepakati di DPRD ini rapat pimpinan dan pimpinan fraksi, kita sepakat memberikan rekomendasi untuk menunda semua kegiatan multiyears,"cakap Ketua DPRD Bengkalis.

Rekomendasi penundaan proyek multiyears, terangnya, sudah disampaikan kepada Pemkab Bengkalis. Pemerintah, imbuhnya menyetujui penundaan itu.

"MoU tidak masalah, kalau memang kondisi keuangan (memungkinkan), berarti kita setuju. Tapi setelah kondisi keuangan tidak memungkinkan, kita berusaha agar pemerintah daerah tidak melaksanakan itu. Kita sudah bicara dengan pemerintah daerah dan mereka setuju," tegas Abdul Kadir.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Bustami HY menyebutkan kemungkinan MoU tujuh kegiatan multiyears yang sebelumnya disepakati akan dibahas kembali.

"Itukan ada kesepakatan MoU, tentu nanti MoU kita bahas kembali. Apakah nanti kita lanjutkan, apakah nanti kita alihkan," singkatnya.

Berikut ketujuh kegiatan proyek multiyears senilai Rp1.860.458.445.736 alias Rp1,86 triliun yang dipending:

Di Pulau Bengkalis, meliputi kegiatan peningkatan Jalan Ketam Putih–Sekodi senilai Rp173,5 miliar, peningkatan jalan Muntai-Bantan Air senilai Rp388 miliar.

Kemudian kegiatan tahun jamak di Bukit Batu-Siak Kecil berupa peningkatan jalan Lingkar Bukit Batu-Siak Kecil Rp202,58 miliar. Sedangkan untuk kegiatan di Pulau Rupat, meliputi peningkatan Jalan Pangkalan Nyirih-Tanjung Medang Rp355,84 miliar

Kegiatan di Mandau-Pinggir, meliputi peingkatan Jalan Gajah Mada Rp283,82 miliar, pembangunan jalan lingkar Barat Duri Rp153,44 miliar dan pembangunan Duri Islamic Center (DIC) sebesar Rp303,188 miliar.