PASIRPANGARAIAN (CAKAPLAH) - Ribuan Jemaah Majlis Dzikir Al-Hidayah Se-Asia Pasifik, Kamis (3/1/2019), memperingati Milad yang ke XI. Selain dihadiri jemaah dari penjuru Nusantara dan Negara Asia Pasifik seperti Malaysia, Thailand dan Singapura, peringatan Milad ke XI, yang dipusatkan di Surau Induk, Jalan Lingkar Pasirpangaraian tersebut, juga turut dihadiri Gubernur Riau terpilih H. Syamsuar.
Peringatan Milad ke XI Majlis Dzikir Al-Hidayah ini turut dihadiri , Direktur Departemen Pengembangan Ekonomi Syariah Bank Indonesia, Dadang Mulyawan, Perwakilan BI Provinsi Riau Siti Asiyah, Ketua Bawaslu Riau Rusdi Rusdan, dan wakil bupati Siak Alfedri. Bahkan, dalam peringatan Milad tersebut, Anggota komisi XI DPR RI Jon Erizal, juga ditakbalkan sebagai Jema'ah Kehormatan Majelis Dzikir Al Hidayah dengan gelar Tuan Muhamad Jhon Erizal.
Dalam kegiatan tersebut, Amir majlis dzikir Al Hidayah Erizal ST, juga menerima Bantuan satu unit ambulance dari Bank Indonesia yang diserahkan langsung perwakilan BI Provinsi Riau, Siti Asiyah.
Dalam Milad ke XI Majlis Dzikir Al-Hidayah yang mengakat tema " membangun ukwah Islamiyah", Gubernur Riau terpilih juga memaparkan Konsep Ekonomi Syariah yang akan dilakukannya dalam memimpin Riau 5 tahun ke depan.
Pria yang saat ini masih menjabat Bupati Siak itu menyampaikan, Salah satu yang akan dikembangkannya adalah wisata Halal serta pengelolaan zakat dan wakaf dalam meningkatkan perekonomian umat, seperti yang telah sukses dilakukanya selama memimpin Kabupaten Siak.
"Melalui pengelolaan zakat dan wakaf ini kita akan berdayakan masyarakat khususnya fakir miskin dan anak yatim untuk lebih produktif dalam usaha-usaha mikro dan produk-produk Syariah. Taiwan , Jepang Korsel yang notabene adalah negara minoritas muslim saja saat ini sudah mengimpor produk syariahnya ke Indonesia. Mengapa kita tidak bisa, itu bisa kita buat di Riau," cakap Syamsuar kepada CAKAPLAH.COM, Kamis (3/1/2019).
Untuk menunjang program ekonomi syariah yang akan dijalankan di Riau, lanjut Syamsuar, Pemerintah Provinsi Riau tentunya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar memahami tentang Ilmu Ekonomi syariah. Syamsuar berharap, Majlis Zikir Al hidayah yang selama ini dikenal concern dalam mengurus Fakir Miskin dan Anak Yatim juga dapat mengambil peran dalam menciptakan SDM berkualitas di bidang ekonomi Syariah.
"Salah satu ide saya, yayasan MZA harus punya panti asuhan dan Pondok Pesantren. Meski mereka selama ini, sangat concern mengurusi anak yatim dan fakir miskin, tetapi mereka belum punya panti asuhan dan Sekolah. Saya sudah minta tadi kepada Amir Majlis, untuk melakukan inventarisir kabupaten mana saja yang banyak anak yatim dan fakir miskinnya, dan Kami siap support itu," kata Syamsuar.
Menanggapi Hal itu, Amir Majelis Dzikir Al-Hidayah Erizal. ST menyatakan, MZA siap mendukung serta bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Riau dalam menjalankan Konsep Ekonomi Syariah yang akan di terapkan gubernur terpilih. Erizal yang juga Bendahara Umum DPW PAN Riau menyatakan, MZA kedepanya akan lebih fokus dalam membangun sumber daya manusia, khusunya fakir miskin dan anak yatim dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia mereka.
"Kita selaku basis massa yang perlu dibangun tentunya akan bersinergi dengan pembangunan Provinsi Riau. Apalagi gubernur terpilih juga akan memprogram kan progam sekolah gratis 9 tahun. Kita sinergi kan program tersebut dengan konsep Majlis Dzikir terutama terkait bagaimana penanganan orang susah yang tidak bisa sekolah, dan bagaimana cara semua fasilitas penunjang pendidikan itu bisa dibantu oleh pemerintah," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Erizal, saat ini saja, Majlis Dzikir Al Hidayah Asia Pasifik memiliki jemaah 260 ribu se Asia Pasifik. Selain itu hingga 2018, MZA mengurus sebanyak 6.000 Anak yatim dan Fakir Miskin.
"Dengan adanya sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Riau kedepan, kita berharap Majlis Dzikir Al-Hidayah kedepan dapat mendirikan sekolah gratis bagi anak yatim dan fakir miskin." Harapnya.
Erizal mengatakan, bahwa Milad Ke XI ini akan menjadi momentum bagi MZA untuk membuka diri seluas luasnya kepada masyarakat.
"Dulu kita memang agak tertutup, di usia ke 11 ini, kami akan membuka diri seluas-luasnya agar masyarakat tahu apa sebenarnya bekerja MZA itu. Selama ini orang tidak tahu, sehingga tidak melahirkan suuzon atau buruk sangka. Kedepan kita menggandeng semua unsur yang mau beramal saleh" pungka Erizal.
Penulis | : | Ck8 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Rokan Hulu |