Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau memastikan musibah yang menimpah Direktur I PT Dewanto Cipta Pratama, selaku kontraktor pembangunan flyover simpang Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, Riau tidak menggangu pekerjaan proyek.
"Tidak. Kerjaan di lapangan tetap jalan," kata Kepala Dinas PUPR Riau, Dadang Eko Purwanto melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Yunnan Haris kepada CAKAPLAH.com, Kamis (10/1/2019).
Meski begitu, lanjut Yunnan, untuk urusan administrasi memang sedikit terganggu. Karena salah satunya untuk pencairan anggaran proyek tentu membutuhkan tanda tangan direktur.
"Administrasi tentu akan terganggu. Tapi perusahaan akan cepat mengambil sikap. Salah satunya menunjuk direktur baru melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," katanya.
Berencana Tinjau Proyek
Pada kesempatan tersebut Yunnan bercerita kalau dirinya terkejut mendengar kabar meninggalnya DE. Padahal sebelumnya pihaknya berencana menggelar rapat bersama almarhum. Bahkan sebelum rapat, almarhum berencana meninjau proyek flyover pasar pagi Arengka.
"Saya sudah bilang ke stafnya almarhum, kita ketemu di lokasi proyek jam 10.00 WIB. Harusnya ketemu sama dia (almarhum) di proyek. Tapi ditelepon stafnya tak diangkat. Jadi mau bilang apa lagi. Jadi anak buahnya balik ke hotel," terangnya.
Saat ditemui oleh stafnya ke hotel, ternyata Direktur I PT Dewanto Cipta Pratama itu sudah tak bernyawa. Kemudian staf almarhum mengabari ke pihaknya.
Yunnan mengaku almarhum menginap di Hotel Whiz sendirian. Dia datang dari Jakarta pada, Rabu (9/1/2019) kemarin. Kedatangan ingin meninjau progres proyek jembatan layang itu.
"Dia (almarhum) rencananya ada rapat dengan saya di Pekanbaru. Dia dari Jakarta datang ke Pekanbaru kemarin. Rencana ada tinjau proyek juga," ungkapnya.
Ditanya apa penyebab almarhum meninggal dunia, Yunnan mengatakan sampai saat ini dirinya tak mengetahui apa penyebab meninggalnya almarhum. Bahkan dia juga merasa aneh, karena almarhum tidak pernah mengidap penyakit jantung.
"Saya tak tahu apa sakitnya, jantung atau apa, enggak tahu saya. Tapi setahu saya dia tak sakit jantung," cetus Yunnan.
Yunan juga tak berani menduga-duga bahwa kematian almarhum dibunuh. Sebab menurutnya almarhum orang yang baik.
"Apa motifnya tak tahu kita. Tapi dia bagus orangnya. Kalau tidak ada masalah, rencana dibawa ke Jakarta. Kalau ada masalah, diotopsi dulu di sini," tukasnya.