DR Zulkarnan Kadir
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Pekanbaru dan beberapa daerah lainnya menyebabkan ribuan masyarakat terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Tak hanya itu saja, aktivitas belajar mengajar di semua tingkatan juga dihentikan , Selain itu penerbangan di wilayah setempat juga mulai terganggu. Bahkan untuk hari ini ada beberapa penerbangan yang delay dan juga batal.
Atas kondisi yang terjadi saat ini, masyarakat Riau meminta Presiden Joko Widodo untuk turun langsung ke Riau guna melihat kondisi bencana asap yang terjadi saat ini.
"Yang terhormat bapak Presiden Indonesia Joko Widodo. Kami mohon kepada Bapak untuk segeralah turun ke Riau. Segeralah berantas asap," ujar Dr Zulkarnain Kadir, Warga Pandau, Kampar, Riau, Jumat (13/9/2019).
Ia menceritakan kondisi seperti ini sudah berlangsung berbulan-bulan. Bahkan pagi tadi jarak pandang di Kota Pekanbaru hanya 300 meter saja.
"Kalau bapak Presiden bisa segera turun. Bantulah kami di Riau pak. Hilangkanlah asap dari Bumi Riau. Terimakasih Pak Presiden," ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan, asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin pekat terlihat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Bau menyengat sangat terasa menusuk hidung.
Langit juga tampak putih diselimuti kabut asap, bahkan cenderung mulai menguning. Tak hanya di luar ruangan saja, di dalam rumah pun bau asap sangat terasa.
"Asapnya makin parah. Buka pintu rumah tetangga nampak samar-samar saja karena pekatnya asap. Kalau yang pas di depan rumah masih jelas, kalau udah agak jauh langsung samar-samar," ujar Oni (56) warga Panam, Jumat (13/9/2019).
Ia mengatakan dirinya memilih untuk menutup pintu dan jendela agar asap tak banyak masuk kerumah. "Saya takut asma saya kambuh. Sebisa mungkin dirumah saja," keluhnya.
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki mengatakan untuk hari ini Pekanbaru memang diselimuti asap. Bahkan untuk jarak pandang di Kota Bertuah hanya 300 meter saja.
"Pagi ini jarak pandang turun drastis. Pukul 07.00 WIB jarak pandang hanya 300 meter saja," ujar Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimstologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki, Jumat (13/9/2019).
Ia mengatakan selain kota Pekanbaru, 3 wilayah lainnya juga diselimuti asap dan kondisinya juga parah. Jarak pandang tidak ada yang diatas 500 meter, semua dibaawah 500 meter.
"Untuk yang paling parah itu Pelalawan yaitu hanya 200 meter, selanjutnya Indragiri Hulu 300 meter dan Kota Dumai hanya 400 meter," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Riau, Lingkungan |