Mantan Wakil Ketua Ombudsman RI, Azlani Agus dalam orasinya menyampaikan, aksi yang dilakukan umat islam hanya memiliki satu tuntutan yakni hukum ditegakkan seadil-adilnya terhadap penista Alquran dan Ulama yakni Gubernur non aktif Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
"Kalau Arswendo ditahan karena penistaan agama, kenapa Ahok tidak ditahan. Kalau Ahok masih bisa bebas melenggang, percayalah aksi ini akan terus ada," Seru Azlaini dengan suara bergetar.
Menurutnya, penegak hukum harusnya tegas dalam menindak penista agama Islam. "Dihadapan Kapolda, Dandrem, tolong sampaikan kepada para petinggi di Jakarta, tuntutan kami hanya satu, keadilan, kita minta hukum tidak tumpul kepada Ahok, tangkap Ahok, karena dengan cara itulah kedamaian akan terwujud," tegasnya.
Azlaini juga mempertanyakan sikap para penegak hukum yang terkesan takut menindak tegas Ahok.
"Allahu Akbar...Tidak akan reda perjuangan ini sebelum Ahok ditangkap. Kita akan turun ke jalan jika hukum masih tumpul ke Ahok.
Sebelumnya, Ketua MUI Riau M Nazir Karim dalam orasinya mengatakan, Islam merupakan agama yang paling toleransi dan damai. Buktinya, kelompok minoritas di indonesia selama ini hidup berdampingan dengan damai dengan umat Islam.
"Kita tidak ingin mayoritas menyakiti yang minoritas, begitu juga sebaliknya. Tapi penistaan ini menyakiti hati umat islam," ungkapnya.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Wan Abu Bakar, dalam orasinya menyatakan tidak ada kepentingan politik dalam aksi 212 ini. Ia menganggap fitnah setiap orang yang menyudutkan umat islam.
"Yang ada saat ini adalah kepentingan membela akidah. Siapa bilang Islam anti pancasila? Siapa bilang anti NKRI? jangan difitnah Islam ingin makar," teriaknya.
Mantan Gubernur Riau ini mengajak umat Islam untuk menjaga kesatuan dan persatuan. "Mari kita jaga Pancasila, kawal NKRI," ungkapnya.(ck4)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Peristiwa |