Hal ini diungkapkan Kepala Biro Kesejahteraan (Kesra), Syafrial. Meskipun belum bisa memastikan, Pemprov tetap mengalokasikan Rp7 Miliar di APBD 2017 untuk bantuan pendidikan tersebut.
Dari alokasi itu, untuk S1 akan mendapatkan bantuan pendidikan sebesar Rp3 juta lebih, kemudian untuk Diploma III sebesar Rp2 juta lebih, untuk 3.000 mahasiswa di seluruh Riau.
"Sudah kita usulkan, apakah disetujui tau tidak, masih menunggu hasil verifikasi dari Kemendagri. Anggarannya kita ajukan sebesar Rp7 Miliar," ujar Syafrial, saat dihubungi, Rabu (28/12/2016).
Dijelaskannya, untuk penerima beasiswa, Pemprov Riau akan langsung melibatkan sejumlah universitas, perguruan tinggi dan akademi yang ada di Riau.
Mereka dilibatkan dalam verifikasi siapa saja mahasiswanya yang berhak mendapatkan bantuan pendidikan kurang mampu. Kemudian pihak kampus yang menyerahkan data-data mahasiswanya ke Pemprov.
"Dengan cara ini kita tak lagi dipusingkan siapa-siapa yang berhak mendapatkan bantuan pendidikan, karena sudah dipercayakan ke pihak kampus," jelasnya.
Bagi mahasiswa penerima bantuan pendidikan untuk tahun 2014 kata Syafrial, memang masih dalam tahap proses.
Dimana masih ada ribuan mahasiswa yang mendaftar 2014 silam sebagai penerima bantuan pendidikan belum dipenuhi. Ada sebanyak 22 ribu orang memasukan permohonan.
"Itukan dicairkan bertahap. Kemudian yang kemarin itu sudah kita verifikasi 900 orang, itu sudah ready sama kita. Jadi kita nanti tinggal mencocokan saja lagi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau, telah menganggarkan bantuan pendidikan tahun 2016. Namun ternyata pada APBD Perubahan, anggaran tersebut di coret.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, kemungkinan anggaran tersebut dialihkan ke yang lain. Dan masih banyak kegiatan lain yang diperlukan. (ck3)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Pendidikan |