JAKARTA (CAKAPLAH) - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkirim surat ke Presiden Jokowi soal adanya dugaan keterlibatan pejabat penting negara dalam gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.
"Tadi pagi saya telah mengirim surat secara resmi ke bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan," kata AHY.
Ia mengatakan surat tersebut dibuat setelah pihaknya mendapat kesaksian dan testimoni banyak pihak tentang gerakan yang melibatkan pejabat penting pemerintahan. "Yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat presiden Jokowi," jelasnya.
Sementara itu Ketua Badan Hukum dan Pengamanan DPP Partai Demokrat, Ardy Malembout menyebut danama mantan Panglima TNI Moeldoko dalam dugaan upaya pengambilalihan paksa Partai Demokrat tersebut dengan cara melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).
Ia menyebut, Moeldoko telah berkolaborasi dengan Jhoni Alen Marbun yang merupakan kader Partai Demokrat yang kini duduk di Komisi V dan Banggar DPR RI, dan M. Nazarudin mantan Bendum Demokrat. Tindakan itu dinilai Ardy Malembout, sebagai upaya 'mengobok-oboknya' Partai Demokrat.
"Jadilah ksatria! Berpolitiklah dengan cara-cara yang santun!. Kami akan melawan Moeldoko dan siapapun yang ada di belakangnya," ujar Ardy kepada wartawan, Senin (1/2/2021).
Ardy Malembout menuturkan, sedikitnya 5 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat dan 9 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat telah ditarik masuk ke pergerakan Moeldoko di internal Partai Demokrat. Mereka menggelar pertemuan dengan Moledoko di Belagio Jakarta pada sekitar 27-28 Januari 2021.
"Klaim Jhoni Alen Marbun, berdasarkan penuturan teman-teman, mereka telah menggaet 260 dari 540 DPC kita. Tapi saya yakin itu hanya klaim karena dia sadar bahwa dia butuh 2/3 suara DPC untuk melakukan KLB. Dia lupa bahwa ini partai besar dan kuat," kata Ardy.
Selain itu, Ardy Malembout, mengatakan jika upaya merebut Partai Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko itu, telah mendapatkan restu dari oknum yang disebutnya sebagai Pak Lurah.
"Karena katanya, menurut penuturan teman-teman, Pak Moeldoko mengatakan pada teman-teman bahwa langkahnya untuk menjadi calon presiden 2024 juga sudah direstui 'Pak Lurah," jelasnya.
"Kami akan tunjukkan, bahwa Demokrat adalah partai yang kuat. Sekali lagi saya ingin tegaskan, banyak ruang dalam politik, tapi gunakanlah cara kstaria. Apalagi Pak Moeldoko ini kan satu matra dengan Ketum," pungkas Ardy.**