PEKANBARU (CAKAPLAH) - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kota Pekanbaru harus mengencangkan ikat pinggangnya di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Tika Ayu, salah seorang pelaku UMKM di bidang kuliner ini cukup merasakan dampak dari penerapan PPKM Level 4 ini.
"Pas PPKM ini kendalanya selain penurunan omzet juga ada kendala di pengantaran makanan. Jadi harus muter-muter dan ngabisin waktu karena jalan ditutup," cakapnya, Rabu (28/7/2021).
Wanita muda yang tengah mengenyam pendidikan ini di UIN Suska Riau ini menjual berbagai jenis olahan makanan lauk pauk, lontong hingga makanan kering seperti goreng dan tempe orek, melalui online.
Namun selama pandemi Covid-19 melanda, omzetnya mulai menurun dan ditambah lagi pemberlakuan PPKM saat ini membuat omzetnya semakin jauh menurun. "Sekarang peminatnya kurang, otomatis omzet menurun," katanya.
Selain itu selama penerapan PPKM ini dia juga mengaku sulit untuk mendapatkan bahan baku masakan untuk diolahnya, selain adanya penutupan jalan juga banyak para pedagang yang tidak lagi berjualan.
"Ditambah lagi kerjaan aku nggak cuma jualan ini, harus ngurus kuliah dan lain sebagainya. Jadi karena PPKM ini, kaya ngabisin waktu," tutupnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |
01
02
03
04
05
Indeks Berita