Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Foto: Dok: SKK Migas.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Peralihan pengelolaan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina tinggal menghitung hari. Tepat pada tanggal 9 Agustus mendatang, peralihan Blok terbesar di Sumatra tersebut resmi dilakukan.
Salah satu yang menjadi atensi sejak beberapa bulan terakhir adalah dengan peralihan tersebut, diharapkan bisa menambah porsi tenaga kerja (naker) lokal di Blok Rokan.
Namun, setakat ini, anggota Komisi V DPRD Riau yang salah satunya mengurusi masalah tenaga kerja, Abu Khoiri melihat, tidak ada yang pasti terkait naker lokal bisa diperdayakan lebih.
"Apakah ada lembaga yang mengelola (perekrutan tenaga lokal). Kita dorong kembali ke Pertamina sebagai BUMN, selain menghasilkan untuk negara, tapi juga bisa tambah efek positif bagi tenaga kerja lokal. Kita minta semaksimal mungkin lah tenaga lokal dapat tempat," cakapnya, Jumat (6/8/2021).
Sejauh ini, dari sisi Pemprov, dalam hal ini Disnaker, kata Abu Khoiri, masih normatif saja, belum ada format yang dibuat oleh Riau untuk naker lokal.
"Apakah ada penerimaan tenaga kerja atau bagaimana, kan tak jelas juga. Kita dorong pemerintah yang punya kebijakan, bagaimana mendudukkan ini, 9 Agustus di depan mata," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |