Petugas kesehatan berjalan menuju pesawat untuk memeriksa kondisi WNI yang dievakuasi dari Afghanistan saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. (Ilustrasi) Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.
|
(CAKAPLAH) - Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo meminta pemerintah melalui otoritas berwenang memperketat bandara menyusul kemunculan Covid-19 varian Mu di sejumlah negara.
Menurutnya pengetatan perlu dilakukan terutama terhadap warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang akan masuk ke Indonesia.
"Harus melalui karantina yang jelas, siapapun ya harus menghormati aturan yang ada di Indonesia, itu yang paling penting," kata Rahmad kepada Republika.co.id, Rabu (8/9).
Selain itu dirinya juga mengimbau agar pemerintah menambah jumlah litbangkes yang ditempatkan baik di bandara, pelabuhan, maupun di terminal. Dengan demikian semakin cepat varian Mu dideteksi maka langkah mitigasi bisa dilakukan lebih dini.
"Yang lebih penting juga, apapun variannya, apapun mutasinya Covid itu kan pasti suatu keniscayaan ya, yang paling utama dan terutama adalah bagaimana kita menyikapi dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapi kemunculan varian Mu. Masyarakat diharapkan tetap taat pada protokol kesehatan.
"Tetap senjata utama kita adalah tentu adalah protokol kesehatan, apapun variannya kalau kita menggunakan protokol kesehatan dengan ketat 3M, menghindakan dari kerumunan, ditambah tracing dan testing, saya kira juga bisa lebih antisipasi dan lebih siap terhadap munculnya varian baru itu," ujarnya.
Ia mengingatkan kembali terkait pentingnya vaksinasi. Rahmad berharap pemerintah pusat harus memperkuat stok keberadaan vaksin.
"Bagaimana agar program vaksinasi itu bisa segera serentak berlaku di tanah air gitu, sehingga itu menambah kekuatan kita dalam rangka mengantisipasi Covid yang sudah ada maupun mutasi yang masih ada di luar," tuturnya.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Republika.co.id |
Kategori | : | Nasional |
01
02
03
04
05
Indeks Berita