Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyebut pendengung atau buzzer sebagai perusak demokrasi (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
|
(CAKAPLAH) - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menyoroti fenomena pendengung atau buzzer di media sosial. Dia menyebutnya sebagai perusak demokrasi di Indonesia.
Sebelumnya, AHY juga mengkritik keberadaan buzzer saat bicara dalam ulang tahun CSIS pada 23 Agustus lalu. Kini, dia mengkritik kembali dalam sambutannya di acara Peringatan HUT ke-20 Partai Demokrat, Kamis (9/9).
"Kita menghadapi perilaku-perilaku buruk para buzzer yang memang pekerjaan utamanya adalah untuk memproduksi dan menyebarluaskan hoaks, politik fitnah, black campaign, character assassination, dan segala bentuk disinformasi lainnya," ujar AHY.
Menurut AHY, para buzzer juga kerap menyerang Partai Demokrat. Tidak hanya itu, ia menilai para buzzer pun berupaya membungkam Demokrat yang kini berada di luar pemerintah.
"Termasuk menyerang Partai Demokrat, termasuk untuk membungkam suara kita dan membungkam suara rakyat juga sebenarnya," ungkapnya.
AHY lalu meminta masyarakat untuk mewaspadai narasi yang dilontarkan buzzer di media sosial. Dia berharap masyarakat tidak percaya, terutama terhadap fitnah yang disampaikan buzzer di media sosial.
"Mereka sebenarnya adalah perusak demokrasi dan telah memecah belah bangsa. kita harus waspada dan kita harus berani, tegar, untuk menghadapi itu semua," ujar AHY.
Di kesempatan yang sama, AHY juga meminta para kader untuk tidak terlena berkenaan dengan peningkatan elektabilitas Partai Demokrat berdasarkan survei beberapa lembaga.
AHY meminta kepada seluruh kader untuk terus mendekatkan diri dengan rakyat. Ia juga menginstruksikan seluruh pimpinan dan pengurus, baik di tingkat DPP hingga DPC untuk turun langsung ke lapangan menyerap aspirasi rakyat.
"Jangan cepat merasa puas. Ingat bahwa politik itu sangat dinamis, begitu pula dengan hasil-hasil survei, dan semua itu adalah angka-angka prediktif yang harus bisa kita buktikan pada saatnya nanti di Pemilu 2024," paparnya.
Dari berbagai hasil survei, tingkat elektabilitas partai Demokrat meningkat. Salah satu lembaga survei, Indostrategic menyebut, tingkat elektabilitas Demokrat mencapai 8,9 persen.
Demokrat berada di posisi ketiga setelah PDIP 18,5 persen dan Gerindra 11,5 persen. Menurut Indostrategic, upaya kudeta kepemimpinan Demokrat turut mendongkrak elektabilitas partai berlambang mercy itu.