PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penunjukan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru tinggal menunggu diumumkan oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Santer, nama Pj Walikota Pekanbaru pun digadang-gadang mampu untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di Kota Pekanbaru.

Meski banyak persoalan yang belum diselesaikan oleh Firdaus-Ayat, Pj Walikota Pekanbaru nantinya bisa melanjutkan serta mengembangkan potensi daerah yang ada di Kota Pekanbaru. Termasuk soal tingkat kemiskinan yang rendah.

“Salah satu potensi yang belum kita maksimalkan yakni kawasan Waterfront City. Ini yang harus dikawal dan dilanjutkan oleh Pj Walikota nantinya,” harap Ayat, Selasa (17/5/2022).

Ayat berharap sosok Pj Walikota Pekanbaru nantinya tidak serta merta menghilangkan program-program yang memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

“Salah satu yang harus dipertahankan oleh Pj Walikota yakni mempertahankan rendahnya tingkat kemiskinan di Pekanbaru. Ini harus dipertahankan kalau perlu ditingkatkan,” pesan Ayat.

Pembangunan Kota Pekanbaru harus terus berkelanjutan, meskipun Firdaus-Ayat tidak lagi menjabat sebagai pimpinan di Kota Pekanbaru.

“Jika dalam waktu 10 tahun kami belum bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat, tentu kami minta maaf. Kepada seluruh masyarakat Pekanbaru tentu mari kita terus bersatu padu membangun Kota yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Kota Pekanbaru masuk 10 besar daerah dengan jumlah penduduk miskin terendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, Pekanbaru menjadi urutan ke 6 mengalahkan Balik Papan, Denpasar, Banjar dan juga daerah tetangga, yaitu Kota Solok.

Sementara itu, untuk skala Provinsi Riau, angka kemiskinan di Kota Pekanbaru tercatat paling rendah, yakni hanya 2,83%. Setelahnya ada Kota Dumai dengan persentase penduduk miskin sebesar 3,42%.

Sedangkan untuk Kabupaten/Kota dengan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Riau adalah Kepulauan Meranti. Jumlah penduduk miskin di kabupaten tersebut mencapai 48,5 ribu jiwa atau 25,68% pada Maret 2021.