PEN 2022.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Akibat masih tingginya ketidakpastian atas Pandemi Covid-19, pemerintah memastikan di tahun 2022 mendatang akan kembali melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Anggaran sebesar Rp 414 triliun akan dialokasikan, dimana sebagian besar anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan untuk bantuan sosial (Bansos).
"Anggaran PEN tahun 2022 akan dialokasikan sebesar Rp 414 triliun, sebagian dipakai untuk melanjutkan lima program bansos yang ada saat ini. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan yang dialokasikan pada tahun 2022 sebesar Rp 744,77 triliun," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam keterangan tertulis yang diterima CAKAPLAH.com, Kamis (2/12/2021).
Dikatakannya Program PEN tahun depan akan lebih ramping dibanding tahun 2021 saat ini yang memiliki lima klaster.
"Untuk program PEN tahun depan hanya ada tiga klaster, yakni belanja kesehatan sebesar Rp 117,9 triliun, perlindungan sosial Rp 154,8 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi Rp 141,4 triliun," katanya.
Suahasil merincikan, pada bidang kesehatan masih akan difokuskan pada optimalisasi 3T (testing, tracing dan treatment), perawatan pasien Covid-19, pengadaan obat, pembayaran insentif tenaga kesehatan.
Selain itu, anggaran kesehatan dalam program PEN juga masih akan dipakai untuk vaksinasi, mulai dari pengadaan, insentif perpajakan dan penangana kesehatan lainnya.
"Pada bidang perlindungan sosial, perkiraan pemanfaatan anggaran PEN 2022 akan digunakan untuk program keluarga harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, dukungan program jaminan kehilangan pekerjaan, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa," tandas Suahasil.