Foto : Qerja.com
|
Beberapa flight attendant yang menulis review di Qerja.com mengungkapkan hal positif tentang pekerjaannya. Seorang pramugari yang bekerja di PT Lion Mentari Airlines mengatakan profesi ini telah membawanya keliling Indonesia dan mencicipi kuliner khas di berbagai daerah.
Rekan kerjanya di PT Lion menambahkan bahwa pekerjaan ini telah membuatnya memiliki pergaulan yang luas. Selain itu, maskapai penerbangan juga memperlakukan para pramugari dengan layak. Seorang flight attendant PT Lion mengatakan bahwa perusahaan menyediakan mess dan fasilitas transport selama bertugas. Sementara pramugari PT Sriwijaya Air mengatakan perusahaan telah memberikan gaji yang memuaskan.
Standar gaji pramugari di Indonesia Gaji untuk pramugari sangat bervariasi tergantung perusahaannya. Berdasarkan data gaji yang dikumpulkan Qerja, gaji flight attendantrata-rata di NAM Air Rp 8 juta. Sementara gaji pramugari yang bekerja di PT Lion Mentari Airlines sekitar Rp 8,4 juta. Selain itu, banyak perusahaan yang menawarkan gaji besar untuk paara awak kabin.
PT Indonesia AirAsia memberikan gaji sekitar Rp 12 juta untuk para pramugari. Sementara PT Garuda Indonesia (persero) Tbk membayar kerja keras flight attendant sekitar Rp 14,8 juta. Ternyata, PT Sriwijaya Air memberikan gaji lebih tinggi yaitu sebesar Rp 19,5 juta. Adapun pramugari Cathay Pacific Airways Ltd. bisa mendapat penghasilan hingga Rp 25,5 juta.
Pramugari memang mendapat gaji yang cukup layak, pengalaman keliling dunia yang tak ternilai dan berbagai fasilitas. Hal itu sebanding dengan kerja keras yang telah dilakukan pramugari selama melayani penumpang pesawat. Seorang pramugari bernama Annette Long mengungkapkan pada Businessinsider.com tentang bagaimana orang telah salah menilai profesi pramugari. Menurut Long, pekerjaan pramugari jauh dari kata glamor. Bahkan bagi pramugari yang melayani penumpang kelas satu sekalipun.
"Kami berurusan dengan banyak sampah –Anda mungkin tidak pernah berpikir betapa banyak sampah di pesawat,” ujarnya.
Pramugari adalah awak kabin yang bertugas membereskan sisa makanan penumpang atau tisu yang mungkin tercecer di toilet. Pada akhirnya, pramugari ingin semua penumpang merasa aman dan nyaman selama di pesawat. Maka, mereka senantiasa tersenyum saat membantu memasangkan sabuk pengaman, menawarkan makanan, atau memeragakan adegan keselamatan.
Tapi, ada kalanya pramugari harus tegas. Misalnya, saat ada orang yang tetap menyalakan telepon seluler saat pesawat akan tinggal landas. “Kami ingin semua orang menyukai kami, tapi tidak semua penumpang begitu,” kata Long.*
Penulis | : | Bhimo |
Editor | : | Sabeni |
Kategori | : | Ekonomi |