Antrian kendaraan di SPBU SM Amin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - PT Pertamina Patra Niaga mengatakan tahun ini terjadi pengurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi bio solar untuk wilayah Riau. Kuota tahun 2022 berkurang 7-9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk kuota tahun 2022 adalah 794.787 kiloliter. Sedangkan realisasi 2021 sekitar 824 ribu kiloliter. Kuota tahun ini lebih kecil 4 persen dibandingkan realisasi 2021. Plus ditambahkan rata-rata growth biosolar pertahun 3-5 persen. Jadi kuota berkurang 7-9 persen," ujar Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan kepada media, Sabtu (26/2/2022).
Ia mengatakan meski demikian untuk stok suplai dari Pertamina masih cukup, sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.
"Dari stok kita masih cukup, tidak ada kendala distribusi, karena kita sesuaikan juga dengan alokasi. Kuota bio solar itu memang dikurangi, barangkali itu mungkin salah satu penyebabnya," Cakap Agustiawan.
Ia mengatakan jika ada kekosongan kuota bio solar di sejumlah SPBU bisa jadi karena sedang dalam perjalanan. Namun ia juga mengungkapkan, penyebab tidak cukupnya bio solar juga dikarenakan perilaku pengguna itu sendiri.
Menurutnya, pemerintah mengurangi kuota bio solar karena menilai subsidi bahan bakar ini kurang tepat sasaran. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya kendaraan-kendaraan tahun tinggi dan tidak termasuk dalam yang berhak menerima bio solar turut mengantre dalam antrean bio solar.
"Kita juga melihat dan memantau, pengguna bio solar itu dikhususkan untuk kendaraan-kendaraan yang layak mendapatkan subsidi, nah yang jadi masalah adalah masyarakat yang tak berhak, dengan kendaraan tahun tinggi ikut mengantre. Mau tidak mau terjadi kurang tepat penggunaan, tidak sesuai sasaran yang diharapkan," Cakapnya.
Padahal, kata Agustiawan, pemerintah mengurangi kuota karena menilai terjadi pengurangan jumalah masyarakat yang memakai kendaraan tahun rendah, sehigga seharusnya keperluan akan bio solar menurun. Namun pada kenyataannya kendaraan tahun tinggi masih menggunakan bio solar.
"Ya tentu ini pasti menyebabkan yang berhak menerima jadi tidak mendapatkan," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Antrian panjang kendaraan yang akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar tampak terlihat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan SM Amin, Pekanbaru, Sabtu (26/2/2022).
Pantauan CAKAPLAH.COM, adapun mobil yang mengantre Solar kebanyakan adalah truk dan bus. Namun ada juga kendaraan lain seperti travel dan beberapa kendaraan pribadi lainnya.
Salah seorang Operator SPBU SM Amin ketika dikonfirmasi mengatakan jika tak ada kekosongan solar di SPBU setempat.
"Tak ada kosong, ada kok. Setiap hari juga ada. Mungkin di tempat lain pada kosong makanya kesini, karena kan susah juga dengan cari solar ini," ujar Operator SPBU SM Amin yang tak ingin disebutkan namanya.
Hal senada disampaikan oleh petugas yang mengatur kendaraan yang datang untuk mengantri. Ia mengatakan tak ada kekosongan solar.
"Banyak kok solar, makanya ngantre. Kalau nggak ada ya gak ngantre kayak gini. Karena ada solarnya makanya ngantre," ujarnya sambil berlalu.
Salah seorang supir truk Ivan mengatakan dirinya sudah mengantre selama 15 menit. Dirinya juga tak mengetahui apa penyebab antrean panjang ini.
"Baru 15 menit kok, nggak tahu ini kenapa ngantre. Tapi tidak apa-apa, yang penting ada. Daripada tak ada. Mending ngantre tapi ada, daripada tak ada sama sekali. Tapi kalau ditanya apa maunya, ya maunya jangan sampai ngantre lamalah," sebutnya.