PEKANBARU (CAKAPLAH) - Walikota Pekanbaru Firdaus mengapresiasi peluncuran buku autobiografi anggota DPR RI Syamsurizal yang berjudul "Bang Syam: Mutiara dari Pesisir" yang dilaksanakan Senin (28/2/2022) di Mabest Kopi Jalan Rambutan, Pekanbaru.
"Alhamdulillah sahabat saya Pak Syamsurizal meluncurkan buku Bang Syam: Mutiara dari Pesisir. Ini tepat sekali, karena bagi seorang birokrat beliau adalah idola saya, ini serius bukan basa-basi," ujar Walikota Pekanbaru, Firdaus usai menghadiri acara launching buku mantan bupati Bengkalis dua periode itu..
Ia mengatakan saat dirinya masih menjadi Tenaga Harian di PU Provinsi Riau, sosok Syamsurizal sudah menjadi pejabat di dinas.
"Waktu itu saya tahu juga, sebelum jadi pejabat, pak Syam pernah jadi Tenaga Harian di PU juga, dan sekarang beliau sudah jadi orang hebat. Artinya dengan apa yang beliau lalui dalam berkarir ini juga memberikan motivasi bagi saya di dalam berkarir di birokrasi," Cakapnya.
Kemudian dikatakan Firdaus lagi, dalam politik juga keduanya juga sejalan.
"Di tahun 2018 lalu kami satu tim. Tapi saya belum dapat Ridho Allah untuk menempati posisi, tapi Allah berikan ke pak Syamsurizal untuk sampai ke Senayan sebagaimana cita-cita kami waktu itu. Harapan kita tentunya beliau daat menyuarakan suara rakyat, apalagi sekarang di Komisi II (DPR RI) sekarang bisa menyuarakan agar dapat dilakukan percepatan pembangunan," ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya hari ini buku autobiografi Syamsurizal berjudul "Bang Syam: Mutiara dari Pesisir" resmi diluncurkan.
Sebenarnya buku yang menguak kisah perjalanan hidup sosok Syamsurizal sejak kecil ini sudah sejak lama diterbitkan dan dipersiapkan. Namun memang masih menunggu waktu yang tepat untuk peluncurannya. Dan akhirnya dipilihlah bulan Februari ini sebagai waktu yang tepat untuk acara peluncurannya.
"Alhamdulillah setelah sekian lama kita persiapkan, hari ini buku Autobiografi berjudul Bang Syam: Mutiara dari Pesisir resmi kita luncurkan di Mabest Kopi," ujar Syamsurizal, Anggota anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Senin (28/2/2022).
Ia mengatakan ada beberapa alasan mengapa buku ini baru diluncurkan hari ini. Karena memang untuk peluncuran sebuah buku memang dibuat hitung-hitungan yang konkret dan jelas.
"Untuk mendapatkan kesan yang baik, buku ini sebaiknya diluncurkan pada momen-momen yang lebih baik pula. Artinya ketika meletakkan sesuatu pada momen yang lebih, sehingga ada penghargaan yang lebih baik dari pihak-pihak yang akan memberikan perhatian kepada hal itu," Cakapnya.
Disampaikan Syamsurizal, banyak momentum bersejarah di bulan Februari ini. Yang pertama, bulan Februari akan menjadi bulan diselenggarakannya Pemilu tepatnya tahun 2024 mendatang, tepatnya 2 tahun lagi.
"Selain itu di bulan Februari ini, juga ada peristiwa yang menyita perhatian seperti pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina, kontroversi kebijakan Menteri Agama, bencana alam di Pasaman dan berbagai peristiwa lainnya. Sehingga bisa dikatakan kita menumpang dari beberapa peristiwa besar itu untuk terangkat. Saat semua peristiwa itu terjadi, kita muncul sebagai mutiara dari pesisir, sesuai dengan judul buku itu, "Bang Syam: Mutiara dari Pesisir"," sebutnya.
Lanjut Syamsurizal, buku ini merupakan autobiografinya yang dia ceritakan, kemudian ditulis dan dirangkai kalimatnya oleh penulisnya, yakni Eddy A Moh Yatim.
"Untuk buku ini editor sekaligus pencetus ide dan beberapa gagasan di dalamnya adalah Eddy A Moh Yatim yang memang sudah lama saya kenal, bahkan sejak sebelum menikah. Dan alhamdulillah hingga kini kami masih berteman baik," sebutnya.
Di dalam buku ini dikatakan Syamsurizal, ada berbagai cerita yang dituliskan mulai dari kejadian asing, aneh ataupun lucu.
"Tidak banyak orang punya kebiasaan diri mencatat apa yang sudah dia lalui semasa hidupnya. Di awal saya tak menyangka ini bakal dibukukan, tapi memang saya rajin mencatat apa yang saya kerjakan. Saya punya catatan khusus tentang apa yang saya anggap menarik, dan ternyata kan berguna. Dan saya kira itu adalah kebiasaan yang baik dan bisa ditiru," sebutnya.
Lanjut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Riau ini, yang perlu ditiru lagi oleh anak muda adalah selalu mensechedulekan waktu. Mulai jam berapa bangun, jam berapa solat, kemudian mulai jam berapa tidur, main, sekolah, mengaji dan juga olahraga. Ini agar waktu itu tidak terbuang.
"Bahkan dulu saat saya main bola, saya tetap bawa buku, Sambil main layang-layang saya juga bawa buku dan saya baca saat layang-layang itu sudah terbang tinggi.
"Itu kebiasaan yang saya rasa bisalah dicontoh atau ditiru oleh anak muda," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kota Pekanbaru |