Waterbombing. Foto: Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Satuan tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau telah mengirim surat permintaan bantuan helikopter water boombing ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Usulkan bantuan pasca Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat Karhutla Riau mulai 21 Maret sampai 30 November 2022 mendatang. Permintaan bantuan juga untuk mengantisipasi dan penanggulangan kebakaran di wilayah Provinsi Riau. Pasalnya saat ini Riau sudah memasuki musim kemarau.
"Untuk mengatasipasi dan penanganan Karhutla Riau tahun 2022, Satgas Karhutla Riau sudah mengirim permintaan bantuan helikopter water boombing ke BNPB," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal kepada CAKAPLAH.com, Selasa (29/3/2022).
Edy Afrizal mengatakan, saat ini usulan bantuan helikopter water boombing masih dalam proses, seiring pihaknya tengah menyiapkan analisa kebutuhan helikopter untuk penanganan Karhutla Riau tahun 2022.
"Bantuan helikopter water boombing sangat kita dibutuhkan, karena saat ini Riau sudah memasuki musim kemarau, dan beberapa daerah juga sudah terpantau ada hotspot. Seperti hari ini terdapat 68 titik api (hotspot) di sembilan kabupaten/kota," terangnya.
Berikut 68 titik api terpantau di sembilan kabupaten/kota: Kabupaten Bengkalis 1 hotspot, Kampar 13 hotspot, Kuantan Singingi 7 hotspot, Pelalawan 4 hotspot, Rokan Hilir 1 hotspot, Rokan Hulu 30 hotspot, Indragiri Hilir 3 hotspot, Indragiri Hulu 5 hotspot, dan Kota Dumai 4 hotspot.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |