Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau resmi mencabut status siaga darurat Karhutla di Riau per tanggal 30 November 2022 hari ini.
Pencabutan status siaga darurat Karhutla di Riau tersebut karena saat ini di Riau sudah memasuki musim hujan.
"Selain sudah memasuki musim hujan, saat ini lima kabupaten kota di Riau juga telah menetapkan status siaga darurat banjir mengingat curah hujan di Riau saat ini terus meningkat. Maka status siaga darurat Karhutla di Riau per 30 November sudah resmi dicabut atau berakhir," kata Edy.
BPBD Riau sendiri, kata Edy sudah menyiagakan personil dan peralatan untuk membantu masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Hal ini disiapkan sebagai bentuk antisipasi adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Riau.
Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada BPBD kabupaten/kota untuk siap siaga. Karena saat ini sudah terjadi peralihan musim dari kemarau ke penghujan. Sehingga BPBD kabupaten kota diminta meningkatkan kewaspadaan.
"Kami sudah sampaikan ke BPBD Kabupaten/Kota, agar semua peralatan dan personel termasuk logistik, semua disiapkan. Kalau memerlukan bantuan segera laporkan kepada kami," tukasnya.
Heli Bantuan BNPB Ditarik
Dengan status siaga Karhutla 2022 sudah dicabut, kata Edy, maka bantuan penanganan Karhutla Riau seperti helikopter water boombing dan patroli, serta pesawat patroli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan ditarik.
"Karena status siaga Karhutla berakhir, tentu bantuan heli water boombing, patroli dan pesawat patroli dari BNPB akan ditarik kembali ke Jakarta. Sebab dianggap tugas mereka sudah selesai dengan berakhirnya status siaga Karhutla Riau," terangnya.
Edy Afrizal menyampaikan, sedikitnya ada enam helikopter water boombing, dan satu helikopter patroli serta pesawat patroli bantuan BNPB yang akan kembali.
"Kalau helikopter patroli bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah lama ditarik, sekarang yang standby enam heli BNPB dan itu akan ditarik," pungkasnya.***
Penulis | : | Satria Yonela Putra/Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |