(CAKAPLAH) - Pandemi Covid-19 telah membawa perekonomian nasional dan global kearah resesi ekonomi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang negative atau kontraksi. Perekonomian nasioanl sendiri, baru mengalami kontraksi pada triwulan II tahun 2020 dengan pertumbuhan ekonomi -5,3%. Salah satu sector yang sangat terpukul oleh pandemic Covid-19 adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang juga menggerek turunnya perekonomian nasional. Hal ini bisa dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional.
Saat ini UMKM mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh. Hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. Untuk membangkitkan kembali kondisi ini diperlukannya solusi mitigasi dan pemulihan. Langkah mitigas prioritas jangkam pendek adalah dengan menciptakan stimulus pada sisi permintaan dan mendorong platform digital (online) untuk memperlas kemitraan. Upaya lainnya yaitu melalui Kerjasama dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu dan daya saing produk, proses pengolahan produk, kemasan dan system pemasaran serta lainnya (Laksana, 2020).
Salah satu kunci bagi UMKM untuk bisa bertahan pasca pandemic Covid-19 adalah dengan melakukan transformasi dan menjalankan adaptasi perubahan pasar dengan melalukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Salah satunya dengan melakukan penguatan saluran penjualan dan pemasaran melalui pemanfaatan media digital, seperti website, media sosial, gambar dan video digital, dan audio digital. Saat ini, salah satu media digital yang paling banyak yang digunakan pelaku UMKM untuk kegiatan bisnisnya adalah media sosial (Mira, Lukmanulhakim,& Ikhsan, 2022).
Beralih ke Platform digital atau Media Sosial menjadi solusi terbaik bagi para pelaku UMKM untuk pengoptimalan pasca pandemic Covid-19. Perubahan gaya hidup masyarakat akibat diterapkannya PSBB, menjadi berberlanja secara online, sebagai peluang untuk bertahan. Selain mudah dalam pengoperasiannya, penggunaan media sosial untuk kegiatan bisnis dan pemasaran ini lebih murah karena pelaku UMKM tidak Usah bersusah payah untuk membangun dan mengembangkan dengan sendiri, selain itu, media social ini telah menjadi tren dalam komunikasi pemasaran. Para pengguna media social ini bisa dengan mudah berkomunikasi, berpartisipasi, dan menciptakan isi media secara online.
Media sosial memiliki beberapa perbedaan dengan komunikasi pemasaran lainnya, yaitu Always on and Everywhere. Pengguna media sosial dapat mengakses kapan saja, karena selain diakses melalui computer atau smart phone. Hal tersebut yang memberikan peluang bagi para pemasar untuk dapat melakukan komunikasi pemasaran kapan saja dan dimana saja.
Dalam bisnis media sosial salah satu saluran yang mendukung komunikasi dalam memasarkan barang dagangan secara cepat dan menguntungkan dibanding dengan menjual langsung ke pasar. Penggabungan media sosial dengan pemasaran adalah untuk mendukung kinerja pemasaran seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi.
Media sosial marketing adalah sebagai sebuah proses yang memberdayakan individu dan perusahaan untuk mempromosikan website mereka, produk, atau layanan online dan melalui saluran sosial untuk berkomunikasi dengan sebuah komunitas yang jauh lebih besar yang tidak mungkin tersedia melalui saluran periklanan tradisional.
Media sosial dianggap sebagai alat promosi untuk pemasaran UMKM karena mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat, akses mudah dan cepat yang sangat efektif untuk mempromosikan produk usanya. Pemanfaatkan media sosial memberikan kemudahan dalam proses promosi dan jual beli terhadap konsumen serta dapat meminimalisir biaya.
Kotler dan Keller (2016) dalam Elisa & Endah (2022) UMKM dapat memilih 8 program marketing mix atau bauran komunikasi pemasaran untuk memastikan tujuan komunikasi pemasaran tercapai yaitu periklanan, penjualan personal (personal selling), Online Marketing, acara dan pengalaman, promosi penjualan (sales prmotion), hubungan masyarakat, pemasaran langsung, dan publisitas.
Picton dan Broderick (2005) yang dikutip dari Rotumiar (2020:38) Salah satu pendekatan untuk mengidentifikasi perbedaan antara media dengan respon terhadap khalayak adalah dengan menggunakan klasifikasi mode transmisi, waktu, konteks, format dan penerimaan. Masing-masing variabel memilki perbedaan kesempatan dan penggunaan.
Para pelaku usaha dapat mengemas alat pemasaran tersebut dengan seefektif mungkin kepada konsumen melalui media sosial. Selain itu, para pelaku usaha dapat mengukur efek penggunaan alat tersebut dengan cepat melalui media sosial. Dengan begitu, pelaku usaha dapat melihat keefektifan alat yang mana yang dapat dilakukan dan diterima konsumen.
Semakin banyak menggunakan jenis media sosial, maka akan mudah dikenal oleh masyarakat dari berbagai wilayah dan kalangan umur. Semakin banayk diknela oleh masyarakat, maka luas cakupan pasar UMKM akan semakin tinggi. Pesan yang dibuat dengan menarik akan menimbulkan ketertarikan pada calon konsumen untuk membeli produk tersebut sehingga hasil usaha meningkat. Semakin beragam desain pesan yang disampaikan maka semakin tinggi juga luas cakupan pasarnya. Karena produk usaha lebih dikenal dan dikonsumsi seseorang apabila Ketika dicari di media sosial mudah ditemukan dan menarik.
Menurut Jeaning Beaver dalam Tri &Dwi (2018), tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan kecil dapat dilihat dari peningkatan omset penjualan. Peningkatan omset penjualan, pertumbuhan tenaga kerja, dan luas cakupan pasar merupakan pengukuran perkembangan usaha.
Luas cakupan pasar adalah keragaman konsumen yang mengkonsumsi produk UMKM, peningkatan tenaga kerja yaitu kenaikan jumlah orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa pada suatu perusahaan dan peningkatan omset adalah seberapa banyak kenaikan penghasilan yang didapatkan dalam waktu satu bulan.
Dengan pengggunaan pesan yang efektif dan efisien para pelaku usaha menyampikan bahwa timbal balik dari konsumennakan diperoleh dari bagaimana cara pelaku usaha berkomunikasi. Timbal balik dari konsumen dapat terlihat dari berbagai bentuk viewer dan komentar terhadap pesan pemasaran yang meningkat, peningkatan dari jumlah pembeli serta jangkauan pasar yang semakin meluas.
Karakteristik tolak ukur penggunaan media sosial pada praktik komunikasi pemasaran terlihat memberikan dampak yang signifikan baik dari segi optimalisasi pengguna media maupun peningkatan penjualan. Tolak ukur secara mode trnasmisi, waktu, konteks, format dan penerimaan.
Pemilihan media komunikasi pemasaran dilandaskan pada jenis produk yang akan dipasarkan, target sasaran, waktu pengiriman pesan, dan biaya promosi. Diperlukan pertimbangan dalam memilih media komunikasi pemasaran yang efektif.
Dengan demikian, para pelaku UMKM harus mempertimbangkan dengan baik pemilihan media yang tepat dalam mempromosikan produknya aara dapat diterima oleh masyarakat. Dengan berbagai fitur dalam melakukan promosi melalui media sosial yang bersifat statis dan dinamis yang memudahkan pelaku UMKM mempromosikan beragai produk dan kegiatan dalam bentuk aktivitas. Agar dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Mislanya melalui pelatihan-pelatihan, workshop, eminar tentang teknologi dan informasi terkait marketing menggunakan media sosial.
Referensi:
Laksana, T. (November , 2020 11 ). Membangkitkan UMKM di Masa Pandemi dengan Inovasi dan Teknologi. Retrieved from Lipi.go.id.: http://lipi.go.id/siaranpress/membangkitkan-umkm-di-masa-pandemi-dengan-inovasi-dan-teknologi/22212
Mira V., L. A. (n.d.). Pemanfaatan Pemasaran Melalui Media Sosial oleh UMKM Di Era Pandemi. Jurnal Ilmiah Manajemen, 90-92
Elisa Ayu Saffitri, E. W. (2022). Efektivitas Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial "Instagram" Yang Dilakukan Oleh UMKM Refiza. Jurnal Usaha, 33-34
Tri Wulan, D. R. (2018). Hubungan Komunikasi Pemasaran Usaha Mikro dan Kecil Kuliner Melalui Media Online Dengan Perkembangan Usaha. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 130
Penulis | : | Raudhah Ziyan Suarni, S.I.Kom, mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Riau |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Cakap Rakyat |