PEKANBARU (CAKAPLAH) - Memasuki tahun 2023, bayang - bayang penularan HIV dan AIDS di Provinsi Riau diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
Hal ini disebutkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Diskes Riau, Ridwan. Ia mengatakan, dari banyak penyakit, HIV/AIDS termasuk yang dikhawatirkan di Riau.
"Potensi penyakit pada tahun 2023, HIV/AIDS punya resiko mengalami kenaikan. Hal ini karena adanya peningkatan HIV dan AIDS pada kelompok heterokseksual dan homoseksual," kata Ridwan kepada CAKAPLAH.com, Senin (9/1/2023).
Diskes sendiri mencatar, pada tahun 2022, Riau terdapat 8.034 kasus HIV/AIDS.
Kasus ini tersebar di seluruh kabupaten/kota, dengan rincian Kota Pekanbaru paling banyak dengan 4.730 kasus.
Kemudian Bengkalis 721, Kota Dumai 631, Pelalawan 449, Rokan Hilir 388, Indragiri Hilir 349, Siak 186, Kepulauan Meranti 143, Rokan Hulu 141, Indragiri Hulu 111, Kampar 104, dan Kuansing 81.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin mengarakan, HIV/AIDS didominasi oleh karyawan, wiraswasta, atau usaha sendiri, ibu rumah tangga, dan masyarakat tidak bekerja.
Zainal Arifin menyebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap HIV/AIDS dengan meningkatkan peran promosi kesehatan terkait HIV/AIDS, yaitu dengan tersedianya tenaga promosi kesehatan terlatih, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga ke nelayan.
"Juga perlu upaya penanggulangan HIV di sektor hulu melalui kegiatan promotif dan preventif dengan melibatkan lintas sektor terkait," tukas Zainal Arifin.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |