PELALAWAN (CAKAPLAH) - Berbagai desa yang ada di Kabupaten Pelalawan menggelar Pemilihan Badan Permusyawarahan Desa (BPD). Desa-desa yang sudah menggelar pemilihan ini dilaporkan berjalan aman dan lancar. Ada juga sebagian desa lagi bakal menggelar pemilihan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
Pemilihan BPD atau sering dianggap sebagai parlemennya desa, tidak kalah menariknya dengan pesta demokrasi sekelas Pemilu Legislatif (Pileg), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau semisal Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sendiri.
Dinamika-dinamika politik praktis terjadi. Terlebih lagi sebelum hari H pemilihan para calon membuat gebrakan, mencari simpati untuk dipilih. Tebar-tebar pesona pun mewarnai selama suksesi pemilihan yang dilakukan para calon BPD, agar memperoleh suara terbanyak.
Seperti halnya pemilihan calon BPD di Desa Mandian Gajah, Kecamatan Bunut, Kamis (18/3/2021) kemarin. Sama dengan desa lainnya, yang sama-sama menggelar pemilihan BPD di desa inipun berjalan lancar dan aman.
Desa kecil yang dikelilingi HGU maupun HTI milik perusahaan di bagian timur kecamatan Bunut ini, memiliki delapan orang calon dari berbagai keterwakilan dan hanya lima calon yang bakal dipilih.
Sepintas lalu pelaksanaan pemilihan calon BPD di Desa Mandian Gajah ini biasa-biasa saja. Namun ada yang menarik di sini selama suksesi. Dikabarkan hampir setengah ton ayam disembelih untuk dibakar sebelum hari H pemilihan.
Di berbagai titik di Desa Mandian Gajah, ditemukan masyarakat berkumpul-kumpul dan di hadapan mereka penuh bara api, dipersiapkan membakar ayam yang sudah disembelih untuk disantap, bersama-sama seraya menunggu pagi.
Rahmad Rifa'i salah seorang pegiat sosial Desa Mandian Gajah, menyebutkan bahwa pemilihan BPD di desanya tidak kalah seru dengan Pilkada, Pileg ataupun Pilkades. Keseruan itu terjadi di malam sebelum hari H pemilihan.
"Pemilihan BPD di sini betul-betul seru. Apalagi malam hari sebelum satu hari H pemilihan. Di berbagai titik orang bakar-bakar ayam. Ayam tersebut ada yang dipersiapkan oleh masing-masing calon atau pun timses calon," terang Rahmad Rifa'i kepada CAKAPLAH.com, Jumat (19/3/2021).
Rahmad Rifa'i yang juga keluarga dia memiliki usaha budi daya ayam potong di Desa Mandian Gajah, menyampaikan malam sehari jelang pemilihan hampir setengah ton ayam, keluar dari kandang milik saudaranya.
Ayam ini, cakapnya, dipesan oleh masing-masing calon BPD yang bertarung dengan jumlah bervariasi. Jika ditotal hampir setengah ton.
"Itu baru tercatat dari usaha budi ayam di Desa ini, mungkin ada juga dibeli di tempat lain. Semuanya, dibakar dan disantap oleh para pendukung calon BPD," paparnya.
Sebetulnya, kata Rahmad aksi bakar-bakar ayam ini, sudah menjadi kebiasaan oleh masyarakat setempat, tidak tertutup kemungkinan di desa-desa lain, saat menjelang satu hari H, pesta demokrasi. Apakah itu Pileg, Pilkada atau Pilkades sendiri. Hanya, saja kata dia cuma dua agenda yang seru, yakni Pilkades dan pemilihan BPD.
Tujuan aksi bakar-bakar ayam dalam jumlah besar ini, katanya adalah untuk mencari simpati pemilih oleh masing-masing calon BPD. Namun demikian, aksi ini juga memupuk tali silahturahmi diantara masyarakat.***
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |