PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat sebanyak 956 hektare lahan dan hutan sudah terbakar sepanjang tahun ini.
Adapun luas daerah yang paling banyak terjadi Karhutla adalah Kabupaten Bengkalis dengan 345,98 hektare.
Selanjutnya, disusul oleh Karhutla di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) 151,10 hektare. Kemudian Kota Dumai 108,87 hektare, Kabupaten Pelalawan seluas 90,43 hektare.
Disusul Kabupaten Kampar 57,27 hektare, Indragiri Hilir (Inhil) 48 hektare, Indragiri Hulu 45,70 hektare, Siak 34,24 hektare, Pekanbaru 32,36 hektare, Rokan Hulu (Rohul) 26,40 hektare, Meranti 13,25 hektare, dan terendah Kuansing 2 hektare.
Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal mengatakan, bahwa pihaknya terus melakukan upaya-upaya pencegahan maupun penanganan Karhutla. Petugas juga terus berjibaku dilapangan untik memadamkan api jika terjadi Karhutla.
Edy mengatakan, pihaknya selalu melakukan deteksi dini baik melalui sosialisasi, patroli udara dan darat, serta pencegahan.
"Kami tetap memaksimalkan sarana prasarana baik SDM, peralatan, dna semuanya itu kami kerahkan. Kami juga selalu berpesan dengan masyarakat, jangan membakar, karena api kecil jadi kawan api besar jadi lawan," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |