PEKANBARU (CAKAPLAH) - Isu wacana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sudah beredar. DPRD Riau tidak persoalkan Pertalite dihapus asalkan pengganti BBM bersubsidi ini tidak memberatkan masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto mengatakan, semakin baik oktannya, maka semakin baik pula kualitas bahan bakar dan berakibat baik ke kendaraan yang mengkonsumsi BBM tersebut. Hanya saja, penghapusan BBM jenis Pertalite ini tentu akan mendapat penolakan dari masyarakat, lantaran masyarakat menilai dari tingkat harga bukan kualitas.
"Yang jadi persoalan itu adalah kebanyakan masyarakat tidak menilai berapa oktannya. Mereka hanya mengkaji bisa digunakan dan harganya berapa," kata Hardianto, Senin (18/9/2023).
Politisi Gerindra ini berharap, penghapusan Pertalite dibarengi dengan digantikan BBM jenis baru. Tentunya mempertimbangkan kualitas dan harga yang dapat diterima masyarakat.
"Kita berharapnya pengganti Pertalite ini bisa dibuat dengan oktan yang sama atau bahkan lebih baik dan juga untuk harganya berpihak kepada kemampuan masyarakat," kata Hardianto.
Sebab, kenaikan BBM ini sangat berpengaruh kepada mobilitas masyarakat. Kalau BBM naik harga bahan pokok pasti ikut naik. Hardianto juga mengusulkan kepada pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar juga dikaji dengan besaran pendapatan masyarakat.
"Pemerintah itu tidak pernah mengkaji hal itu. Seharusnya dikaji hingga kesana, karena pendapatan masyarakat berbanding lurus dengan pemenuhan kebutuhan. Jadi silahkan saja pemerintah merubah dan menciptakan produk baru terhadap BBM, tapi tetap perhatikan harganya tidak membebani dan bisa dijangkau masyarakat," paparnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan, Ekonomi |