(CAKAPLAH) - Tren kenaikan harga minyak mentah dunia ternyata tidak bertahan lama. Pekan ini, harga minyak dilaporkan telah turun hingga lebih dari 5 persen.

Mengutip Reuters pada Kamis (5/10/2023), minyak mentah berjangka Brent telah turun 5,6 persen menjadi 85,81 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga turun 5,6 persen menjadi 84,22 per barel.

"Pada sesi terendah Brent dan WTI, harga minyak disebut telah turun lebih dari 5 dolar, dan minyak pemanas serta bensin berjangka juga turun lebih dari 5 persen," ungkap laporan tersebut.

Penurunan itu disinyalir karena kehancuran permintaan bahan bakar dan gambaran pasar makroekonomi yang suram.

Menurut laporan Badan Informasi Energi AS (EIA), permintaan pada bensin jadi pekan lalu telah turun menjadi sekitar 8 juta barel per hari.

Selain itu, lonjakan harga bahan bakar sebesar 30 persen pada kuartal ketiga tahun ini telah menekan permintaan, mengakibatkan penurunan musiman sebesar 223.000 barel per hari.

Di sisi lain, stok bensin naik 6,5 juta barel, jauh melebihi ekspektasi kenaikan 200.000 barel.

Kementerian Energi Arab Saudi menegaskan akan melanjutkan pengurangan pasokan minyak mentah secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun.

Sementara Rusia mengatakan akan melanjutkan pengurangan ekspor minyak mentah sebesar 300.000 barel per hari, dan pada bulan November akan meninjau kembali pengurangan produksi sukarela sebesar 500.000 barel per hari pada bulan April.