PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sungguh apes nasib yang dialami ibu rumah tangga (IRT) berinisial NN (39) warga Jalan Hasanudin Gang Hasanudin I Kelurahan Rintis Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.

Saat sedang sendirian di rumah, tiba-tiba dirinya dipukul dengan gagang sapu secara berulang kali pada bagian kepala serta leher oleh SY (28) , seorang buruh bangunan yang berdomisili Jalan Nelayan Gang Santai, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

Berhasil menganiaya korban, pelaku lalu mengambil dompet merek Bonia milik korban yang berisikan KTP, ATM, BPJS dan NPWP.

Tak hanya dompet, pelaku juga membawa kabur 1 unit Android Samsung Galaxy Grand Prime warna putih, 1 unit HP Blackberry Curve warna hitam, 2 bungkus rokok merek Gudang Garam Surya milik korban.

Kapolsek Limapuluh Kompol Angga Hetlambang SIK melalui Kanit Reskrim Ipda Bahari Abdi mengatakan, pelaku keseharianya bekerja sebagai buruh bangunan di dekat rumah korban.

Awalnya pelaku datang ke rumah korban untuk memesan kopi dan membeli rokok sambil duduk di kursi depan rumah korban.

Tak berapa lama kemudian tiba-tiba pelaku masuk ke dalam rumah sambil berkata akan mengecek bagian dapur rumah korban yang sebelumnya dicor oleh pelaku,

Karena telah kenal dengan pelaku, korban pun mengizinkannya masuk. Di dalam rumah, pelaku lalu mengambil gagang sapu dan memukuli korban secara berulang hingga mengenai badan dan leher korban.

"Saat itu korban langsung berpura-pura pingsan dan pelaku kemudian mengambil dompet dan handphone milik korban, kemudian pelaku mengambil kunci dan mengunci pintu dari luar rumah korban," kata Abdi, Kamis (30/11/2017).

Setelah pelaku pergi, korban bangun sambil mengambil kunci cadangan dan membuka pintu. "Korban berjalan keluar rumah dan meminta pertolongan warga jika dirinya telah dianiaya oleh SY," jelasnya.

Warga sekitar yang mendapat info tersebut, kemudian mencari dan mengamankan pelaku untuk selanjutnya menyerahkannya ke Polsek Limapuluh.

"Awalnya pelaku tak mengakui perbuatannya, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), akhirnya mengakui jika dirinya khilaf," ugkap Abdi.

Saat ini tersangka berikut barang bukti sapu yang digunakan untuk melakukan penganiayaan terhadap korban telah diamankan di Mapolsek Limapuluh guna proses penyelidikan lebih lanjut.

"Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP," imbuh Abdi.