Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Operasi Zebra Muara Takus yang diselenggarakan di Riau sudah berlangsung selama sepekan. Razia kendaraan ini masih akan berlanjut hingga 12 November mendatang.
Dari gelaran razia gabungan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia ini, Polda Riau mencatat ada beberapa kenaikan maupun penurunan data pelanggaran dibanding operasi zebra 2017. Seperti disampaikan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, data ini merupakan hasil rangkuman kegiatan razia dari 30 Oktober 2018 hingga 5 November 2018 di wilayah Riau.
Untuk perbandingan sepekan operasi zebra di tahun 2018 dan 2017, Polda dan jajarannya sudah melakukan 4.789 tilang di 2018. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 sebanyak 6.307 tilang.
"Artinya terjadi penurunan pelanggaran 1.509," kata Sunarto.
Kemudian, tindakan teguran sebanyak 3.169 dan di tahun 2017 sebanyak 612. Terjadi peningkatan 2.557 teguran.
Kemudian data untuk roda dua yang melanggar penggunaan helm SNI, handphone, mabuk alkohol dan melebihi kecepatan saat berkendara di tahun 2017 sebanyak 4.733 kali. Sedangkan di tahun 2018 ditemukan sebanyak 3.665 kali. Terjadi penurunan sebanyak 1.068 kali atau 23 persen.
Sementara untuk pelanggaran yang dilakukan pengemudi roda empat ditahun 2017 sebanyak 1.574 kali. Untuk tahun 2018 ditemukan sebanyak 1.133 kali. Sehingga tren mengalami penurunan 441 kali atau 28 persen.
Untuk jumlah kendaran yang terlibat Lakalantas di tahun 2017 sebanyak 8 kejadian. Sedangkan tahun 2018 terjadi peningkatan menjadi 20 kendaraan. "Untuk angka kecelakaan tahun ini naik 150 persen," sebut Sunarto.
Data korban kecelakaan juga mengalami peningkatan selama operasi zebra tahun ini. Pada razia kali ini ada lima orang korban meninggal sementara operasi zebra 2017 hanya tiga korban yang meninggal dunia.
Termasuk juga untuk korban luka berat. Pada razia tahun 2017 tidak ada korban yang luka berat, sedangkan di 2018 ada empat orang uang mengalami luka berat. Luka ringan di 2017 ada satu orang sedangkan di 2018 meningkat menjadi sembilan orang.