(CAKAPLAH) - Alumni Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Alumni dan Mahasiswa UI Bangkit Untuk Keadilan menyesalkan sikap beberapa orang yang mengatasnamakan Alumni UI ikut mendukung Joko Widodo.
Ketua Badan Pekerja Alumni dan Mahasiswa UI Bangkit untuk Keadilan Herry Hernawan menilai tindakan tersebut telah mencederai lembaga pendidikan dan Sivitas Akademika.
Menurutnya UI sebagai lembaga pendidikan terkemuka tidak turut campur dalam masalah politik praktis.
"Kami menyesalkan adanya penyebutan "UI for Jokowi", yang dapat diartikan mengkaitkan UI sebagai suatu lembaga pendidikan dengan pemihakan terhadap seseorang untuk Pilpres 2019," ujar Herry dalam keterangan tertulis, Ahad (5/8/2018).
Penyesalan aliansi Alumni dan Mahasiswa UI Bangkit Untuk Keadilan merujuk pada video dukungan terhadap Presiden Joko Widodo yang dimotori Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Dalam viideo berduras 35 menit itu, Ngabalin bersama sejumlah orang mengatasnamakan Komunitas Anak Bangsa yang berisi alumni Universitas Indonesia (UI) menunjukkan jari berbentuk simbol L.
Ngabalin dan para komunitas anak bangaa menyebut slogan dukungan mereka dengan 3L. Lanjutkan, Lawan, Libas.
Kepada wartawan Ngabalin mengakui adanya video dukungan kepada Jokowi. Video itu dibuat saat dirinya diundang oleh Komunitas Anak Bangsa, tiga hari yang lalu. Ngabalin mengaku diundang sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden. Kebetulan, Ngabalin juga alumni UI.
"Seyogyanya mereka semua mempelajari dahulu Tata Bahasa Indonesia dan makna serta konsekuensi dari nama serta aktivitas suatu institusi," pungkas Herry.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | RMOL.co |
Kategori | : | Nasional, Politik, Pendidikan |