(CAKAPLAH) - Festival Bekudo Bono merupakan agenda tahunan sebagai ajang untuk lebih mempromosikan kawasan wisata Gelombang Bono atau yang biasa dikenal dengan sebutan Seven Ghosts di Sungai Kampar kepada publik baik domestik maupun internasional.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan dengan pelaksana teknis dari Gurindam Media. Festival Bekudo Bono 2017 mengundang decak kagum orang yang melihatnya. Tak terkecuali Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau, Dandrem 031 Wirabima dan rombongan yang menyaksikan langsung pada, Selasa (14/3/2017).
Ya, Keunikan dan kedahsyatan gelombang atau ombak bono di Sungai Kampar Riau dan hanya satu-satunya di Indonesia ombak yang terjadi di sungai, menjadi daya tarik para peselancar dari dalam dan luar negeri.
Tak lepas dari keahlian para peselancar lokal yang menggunakan sampan untuk berselancar. Masyarakat setempat menyebutnya Bekudo Bono.
Bekudo Bono adalah berselancar atau kegiatan mengarungi gelombang bono dengan menggunakan perahu (sampan) kayu. Di daerah Riau, sebagian menyebutnya perahu "Kolek".
Kegiatan Bekudo Bono (mengendarai ombak bono dengan perahu) ini telah ada sejak dari jaman dahulu dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Kali ini, kegiatan Bekudo Bono dijadikan salah satu ajang kompetisi khusus bagi masyarakat lokal. Peserta kompetisi adalah berkelompok yang terdiri dari 2 orang dengan jalur sepanjang Sungai Kampar yang akan dimulai dari Tanjung Sesenduk dan berakhir di Teluk Meranti.
Peserta yang terbaik adalah peserta yang tercepat sampai dengan mengendarai perahu/sampan kayu di depan ombak bono dan dapat meraih bendera yang ditentukan oleh Juri.
Kini, kearifan lokal yang terpelihara ini sudah semakin mendunia, seiring dengan promosi dan dukungan sarana dan prasarana memadai dari Pemerintah dan pelaku pariwisata tanah air.
Semua berharap, pelaku pariwisata dan stake holder terkait lebih meningkatkan 'penjualan' bono ke berbagai pelosok di indonesia dan dunia internasional.
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Peristiwa |