ATM Beras di Masjid Raudhatus Sholihin, Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bagi warga Pekanbaru ATM Beras mungkin masih terdengar asing. Saat ini baru satu ATM Beras yang sudah beroperasi di Masjid Raudhatus Sholihin, Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru. ATM Beras tersebut baru tadi pagi diresmikan oleh Ustaz Abdul Somad.
ATM Beras merupakan karya asli anak bangsa. ATM ini ditemukan dan dikembangkan oleh peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan kini sudah dipatenkan. Saat ini ATM Beras dimiliki oleh PT Megatron Empat Sekawan (MES).
Presdir PT MES, Ahra Zufry, menyebutkan bahwa ATM Beras ini dikembangkan sejak empat tahun lalu. Saat itu, beberapa alumni dan peneliti ITB melihat mirisnya pembagian Sembako di beberapa tempat di Indonesia. Masyarakat terpaksa harus mengantri lama untuk mendapatkan Sembako tersebut.
"Bahkan ada yang sampai meninggal dunia akibat berdesakan saat mengantri Sembako," ujar Ahra, Selasa (16/10/2018).
Dengan bekal ilmu yang didapatnya selama kuliah di ITB, Ahra beserta rekan pun bertekad untuk berbuat sesuatu. Kemudian muncullah ATM Beras yang prototype-nya digunakan pada 2016 lalu.
"Saat itu di bulan puasa kita luncurkan prototype ATM tersebut di Cibubur dan Depok. Alhamdulillah saat itu respon penerima manfaat dan pengurus masjid sangat baik," kata Ahra.
Baru pada 2017, ATM Beras ini dipasarkan secara umum ke berbagai daerah di Indonesia. Hingga hari ini, ada lebih dari 70 ATM yang tersebar di Indonesia.
"Kita menggunakan prinsip memberdayakan produk lokal dan anak bangsa. Seluruh sparepart ATM ini merupakan produk lokal Indonesia," jelas Ahra lagi.
Ahra juga menyebutkan bahwa saat ini sudah ada peminat ATM Beras dari luar negeri. Seperti dari Malaysia, di mana pihaknya sudah menjalin komunikasi untuk menyalurkan ATM tersebut. Beberapa negara Timur Tengah dan Afrika juga disebutnya memiliki minat terhadap ATM ini.
"Ini merupakan penemuan pertama di Indonesia. Meski mungkin sudah ada yang mirip, tapi penerapan teknologinya kita yang pertama. ATM ini juga sudah kita patenkan," jelas Ahra.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Kota Pekanbaru |