PEKANBARU (CAKAPLAH) -Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak turut mengomentari beredarnya video Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang terlihat sedang memberikan amplop kepada Kyai Zubair Muntasor di Madura.
"Sekarang ini jempol dan amplop jadi simbol korupsi dan politik uang, maka dari itu harus kita lawan. Bahkan pak Prabowo menyampaikan bahwa beliau tidak bisa memberikan amplop kepada pemilihnya, tidak bisa kasih sembako," kata Dahnil menjawab pertanyaan CAKAPLAH.com, Kamis (4/4/2019) di Pekanbaru.
Dahnil menambahkan bahwa hal tersebut menunjukkan, bahwasanya terkait pemberian amplop yang diberikan LBP dan operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang di amplopnya ada simbol jempol, bagi BPN hal ini menunjukkan ada praktik politik uang untuk mempertahankan kekuasaan.
"Makanya selalu kami bilang amplop dan jempol sudah jadi simbol korupsi, harus dilawan. Cara lawannya adalah kami yakin bahwa masyarakat kita sudah pintar. Kadang-kadang politisi kita saat ini masih menganggap masyarakat kita bodoh, maka dari itu menghina nalar dari masyarakat. Jadi saran saya kepada masyarakat jangan mau dihina, ditipu nalarnya dengan amplop, kita sudah cerdas," tukasnya.
Untuk diketahui, pada Rabu (3/4/2019) pagi, tagar #AmplopLuhutAdaMaunya jadi trending topik linimasa Twitter. Pada pukul 09.00 WIB saja, sudah hampir 30 ribu cuitan yang ditulikan di media sosial Twitter.
Tagar #AmplopLuhutAdaMaunya Trending Twitter pada Rabu (3/4/2019) Tagar ini dimulai setelah beredar video Luhut Panjaitan yang memberikan amplop putih pada Kyai Zubair Muntasor di Madura.