PELALAWAN (CAKAPLAH) - Pro dan kontra terjadi terhadap persetejuan revisi Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pelalawan yang dilakukan DPRD bersama Pemkab Pelalawan, Senin (30/12/2019) kemarin.
Salah satu yang kontra dan menolak persetujuan revisi Perda RTRW datang dari Fraksi Gerindra. Kontranya pun berujung kepada aksi walk out dari rangkaian pembahasan.
Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Gerindra Andri Fransiscus sebelumnya bahwa persetujuan revisi Perda tersebut tidak memihak kepada kepentingan masyarakat. "Fraksi Gerindra walk out dari rapat revisi persetujuan RTRW lantaran kebijakannya dinilai tidak pro rakyat," terang Andri Farnsiscus.
Sontak saja pernyataan Fraksi Gerinda itu membuat panas dan menganggu kenyamanan dari Fraksi Demokrat-PKS DPRD Pelalawan. "Walk out atau keluar diam-diam," sangkal Abdullah merupakan salah seorang anggota fraksi Demokrat-PKS, Selasa (31/12/2019).
Melalui pernyataan resminya bahwa dirinya ikut dari awal sampai selesai rapat terkait pembahasan revisi persetujuan Perda RTRW. Menurutnya pada rapat pembahasan itu tidak ada yang walk out secara resmi ketika penjelasan tenaga ahli Pemkab. "Yang ada jumlah anggota berkurang tanpa ada informasi," tegasnya.
Politisi PKS ini membeberkan secara aturan penyusunan Perda dan tatib DPRD, itu sudah tahapan evaluasi Perda KLHK dengan revisi yang cukup banyak.
"Perlu diluruskan rapat itu bukan lagi pengambilan keputusan oleh fraksi-fraksi, sebab sudah dilakukan pengambilan keputusan oleh fraksi-fraksi DPRD periode 2009-2014 ikhwal Perda RTRW ini, kemudian macet di provinsi dan pusat selama tujuh tahun," jelasnya.
Mengenai sikap walk out kata dia tidak lagi mempunyai kekuatan hukum. Pasalnya revisi persetujuan Perda RTRW itu hanya butuh tanda tangan berita acara evaluasi dari pimpinan DPRD.
Namun demikian, Ketua Fraksi Gerindra Andri Fransiscus kembali menimpal pernyataan dari Fraksi Demokrat-PKS terkait aksi 'walk out' mereka. "Yang penting keluar dan berani, daripada di dalam. Toh tak bisa berbuat apa-apa, kasihan masyarakat," sindir Andri Fransiscus.
Penulis | : | Febri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Pelalawan |