Syahril Abubakar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Umum DPH LAM Riau Syahril Abubakar mengatakan, sampai saat ini keinginan LAM Riau untuk dapat ambil bagian dalam pengelolaan Blok Rokan secara business to business (B to B) dari operator Pertamina masih terus berlanjut. Dimana selain PI yang didapatkan BUMD Riau sebesar 10 persen, ada 39 persen lagi yang diberikan peluang kerjasama secara B to B dalam aturannya.
Saat ini, kata Syahril, pihaknya sudah menyiapkan dua perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Adat (BUMA), yakni PT Negeri Melayu Bertuah dan PT Negeri Melayu Bermarwah.
"Perjuangan kita untuk mengupayakan turut serta dalam pengelolaan Blok Rokan masih terus berlanjut. Saat ini sedang tahap persiapan perusahaan, permodalan, tenaga ahli dalam proses. Langkah-langkah sedang kita tempuh, sudah kita bentuk dua perusahaan, yakni PT Negeri Melayu Bertuah dan PT Negeri Melayu Bermarwah. Nanti kita lihat yang lolos persyaratan di kementrian ESDM yang mana," kata Syahril Abubakar.
Mengenai SDM, Syahril menjelaskan SDM anak kemenakan Melayu Riau yang saat ini menjadi karyawan PT CPI sendiri sudah banyak.
"Kita sudah ada Keluarga Melayu Riau (Kemari) di Chevron. Ahli perminyakan dan lain-lain ada di sana. Semua sudah dimantapkan tim LAM, kita sudah sampai ke Menteri ESDM, Menko Kemaritiman, dan Presiden bahkan. Kita masih tunggu selesainya proaes transisi dari Chevron ke Pertamina ini," jelasnya lagi.
"Banyak juga yang menanyakan dimana posisi LAM? LAM bukan mau mengambil yang hak 10 persen PI ke Pemprov. Kita mau rebut 39 persen yang ditawarkan Pertamima ke pihak ketiga. Kita disini bukan minta sedekah atau apa, kita cuma ingin dapatkan yang sistem B to B itu. Bagaimanapun 80 persen Blok Rokan itu berada di tanah ulayat," cakapnya lagi.
Lebih lanjut Syahril mengatakan, tujuan dari Badan Usaha Milik Adat LAM Riau untuk turut mengelola Blok Rokan adalah pemberdayaan masyarakat adat.
LAM juga sudah membentuk yayasan sebagai keuntungan dari pengelolaan Blok Rokan tersebut. "LAM sudah bentuk yayasan Keris, Keris ini diambil dari nama - nama sungai di Riau. Kampar Rokan Indragiri dan Siak. Nah keuntungan di Badan Usaha tadi akan ditampung di yayasan Keris, untuk pendidikan anak kemonakan kita, sasarannya adalah pendidikan, minimal beasiswa," cakapnya.
Penulis | : | Satrian Yonela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Riau |