PELALAWAN (CAKAPLAH) - Awal tahun 2017 lalu adalah tahun yang kelam bagi kehidupan Teguh (50) dan keluarga ketika menginjakkan kakinya pertama kali di Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Pasalnya ketika memutuskan merantau ke Riau meninggalkan kampung halamannya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) sama sekali tidak memiliki apapun. Ia datang ke Riau hanya bermodal nekat.
Tekat Mas Teguh, begitu dirinya biasa dipanggil, memutuskan meninggalkan kampung halamannya adalah untuk mengubah kehidupan yang lebih layak. Tidak terbayang olehnya adakah orang yang berbaik hati nantinya bisa menampung dirinya minimal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Di tengah kondisi yang tidak menentu terus membahayangi hingga akhirnya Mas Teguh membulatkan diri merantau jauh. Berangkat dari Oki, Sumsel hanya berbekal penanak nasi, dan hanya berbekal ongkos transportasi untuk sampai di Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Riau.
Begitu sampai di Sorek Satu, pikiran Mas Teguh betul-betul bercampur aduk lantaran tidak memiliki modal untuk bertahan hidup, apalagi daerah yang dikunjungi masih baru dan tidak dikenalinya sama sekali.
Hanya saja bapak dua anak ini tetap tenang dan tidak hilang akal. Di dalam hatinya dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan. Hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk berkenalan dengan salah seorang di Sorek Satu bernama Mas Giman.
Perkenalan dengan Mas Giman tersebut membuka jalan hidup baru bagi dirinya, dimana Mas Giman memperkenalkan dirinya pula dengan Bhabinkamtibnas Keluharan Sorek Satu Bripka Alamsah.
Singkat cerita Bripka Alamsah memfasilitasi Mas Teguh, untuk mencari lahan kosong milik warga setempat di Sorek Satu dijadikan sebagai lahan pertanian.
Tidak itu saja, Bripka Alamsa menjembataninya dengan Baznas Kabupaten Pelalawan mencarikan sedikit modal hingga akhirnya Mas Teguh mendapatkan bantuan berupa alat-alat pertanian dan bibit jagung.
Siapa sangka sekarang setelah tiga tahun berlalu budidaya tanaman jagung Mas Teguh di atas tiga bidang tanah mampu menyekolahkan anaknya sampai ke bangku sekolah tingkat SMA. Bahkan ia saat ini sudah bisa membeli tapak rumah dan sepeda motor. Ia saat ini juga sudah ber-KTP Kabupaten Pelalawan.
Teguh mengaku dari tiga bidang lahan pertanian yang diolahnya itu mampu menghasilkan keuntungan bersih untuk setiap bidang sekali panen Rp 4 juta. Bahkan sejak tahun 2017 sampai sekarang sudah 6 kali dilakukan pemanen.
"Untuk satu bidang, hanya menghabiskan modal Rp 1 juta dan keuntungan bersih sampai panen masing-masing bidang Rp 4 juta," paparnya, ketika Bhabinkamtibnas Keluharan Sorek Satu, Bripka Alamsah, menyempatkan diri meninjau budidaya pertanian Mas Teguh, Sabtu (16/5/2020).
Penulis | : | Febri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Pelalawan |