PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pelayanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, di bawah naungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Pekanbaru menerapkan protokol kesehatan ketat. Pelayanan di pusat perizinan itu tetap dimaksimalkan walau di masa pandemi Covid.
Kepala DPM-PTSP Pekanbaru H Muhammad Jamil SAg MAg MSi melalui Sekretaris DPM-PTSP Pekanbaru F Rudi Misdian mengatakan, MPP saat ini aman dari Covid. Sebab, selain menerapkan protokol kesehatan ketat, pelayanan juga menggunakan sistem online.
Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan. "Apalagi beberapa hari belakangan ini jumlah kasus positif meningkat, jadi kami memaksimalkan pelayanan secara online untuk menghindari kerumunan di MPP Pekanbaru," kata Rudi, Senin (3/8/2020).
Ia menyarankan agar masyarakat dapat mengakses layanan secara online dibandingkan layanan tatap muka atau secara langsung. "Dengan adanya layanan online, jadi warga tidak perlu datang lagi ke MPP Pekanbaru," jelasnya.
Namun saat ini layanan tatap muka masih diberlakukan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru. Ia memastikan dalam layanan tatap muka protokol kesehatan tetap dijalankan. Pengunjung yang ingin mengakses layanan di MPP Pekanbaru akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas jaga.
Pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker, dan mencuci tangan. Kursi tunggu pengunjung juga dibatasi dengan memberi jarak. Berbagai fasilitas pendukung penerapan protokol kesehatan juga disediakan pihaknya, seperti tempat pencuci tangan, dan alat pengukur suhu tubuh.
"Kita maksimalkan pelayanan secara online untuk menghindari layanan tatap muka. Masyarakat dapat mengunjungi website perizinan.pekanbaru.go.id untuk layanan online," jelasnya.
Rudi mengatakan, jumlah kunjungan warga ke MPP Pekanbaru saat ini mencapai 400 orang dalam satu hari di massa pandemi covid-19 ini. Jumlah itu jauh menurun dari jumlah kunjungan sebelum covid-19 yang mencapai 1.200 orang per hari.
"Kalau sekarang ini ada sekitar 400 kunjungan sehari. Kalau biasanya sebelum covid sekitar 1.200 orang sehari, itu diluar layanan dukcapil," terangnya.
Namun pihaknya berencana akan membatasi jumlah kunjungan jika jumlah kunjungan warga terus meningkat ke MPP Pekanbaru.
"Kalau terus meningkat (kunjungan) mungkin kita akan batasi kunjungan. Tapi kita akan kita lihat dulu berapa jumlah penini kunjungan," ulasnya.
Pihaknya berencana membatasi jumlah kunjungan guna menghindari layanan secara tatap muka. Saat ini ada 32 instansi yang bergabung dengan MPP Pekanbaru. Ada 191 layanan perizinan dan non perizinan di luar layanan Disdukcapil.
Sejauh ini dikatakan Rudi, belum ada instansi yang tergabung dalam MPP Pekanbaru yang menutup tenant mereka akibat peningkatan jumlah kasus positif covid-19 di Pekanbaru.
"Sampai sekarang belum ada instansi yang tutup, tapi ke depannya kita belum tahu kalau ada kebijakan lain," jelasnya.
Walupun di tengah pandemi covid-19, pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini para ASN di lingkungan Pemko Pekanbaru juga menerapkan WFH. Namun, ia memastikan untuk layanan kepada masyarakat tidak akan terganggu. (Advertorial)
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |