PELALAWAN (CAKAPLAH) - Dua pekan terakhir ini, listrik yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dibawah naungan Perusahaan Daerah (PD) Tuah Sekata Pelalawan, dikeluhkan para pelanggan. Hal ini menyusul arus listrik selalu mati-hidup tidak beraturan di Pangkalan Kerinci.
Arus listrik yang dibeli BUMD dari pembangkit listrik bertenaga uap, milik PT Riau Power Energy (RPE), seterusnya disuplai ke rumah-rumah pelanggan, dalam satu hari mengalami mati-hidup, bisa terjadi empat bahkan sampai lima kali.
Kondisi ini membuat pelanggan kesal. Terlebih lagi kondisi matinya saat jam-jam penting. Misalnya di saat pagi hari, ketika umat muslim mau melakukan Salat Subuh, begitu juga pada sore hari saat Salat Magrib.
Keluhan ini disampaikan salah seorang pelanggan PD Tuah Sekata bernama Rahmat Rafles, yang berdomilisi di Perumahan Pelita, Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Jumat (8/1/2021).
"Sungguh bikin kesal, dengan kondisi listrik BUMD selama dua pekan terakhir ini. Hidup-matinya, tak beraturan. Padahal kita dapat info pimpinannya sudah diganti orang baru. Seharusnya pelayanan lebih ditingkatkan," kata dia terlihat kesal.
Direktur PD Tuah, Tengku Elfisyah Putra, mengatakan dirinya setelah diberi amanah menakhodai perusahaan daerah oleh Pemkab Pelalawan mengaku akan berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan.
Khusus PD Tuah Sekata, kata dia, yang mengelola di bidang listrik di Pangkalan Kerinci sudah dilakukan pendataan. Penyebab arus ini tiba-tiba mati dari dalam.
"Namun hari ini kita dapat fakta terbaru, penyebab arus mati juga diakibatkan tali layangan yang melilit kabel. Sehingga, menyebabkan trafo milik PD Tuah meledak," tegasnya.
Dengan temuan ini sebagai salah satu faktor terjadinya gangguan listrik, ia memohon kepada masyarakat untuk bermain layangan di tempat yang tidak menganggu jaringan arus listrik PD Tuah Sekata.***
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Pelalawan |